PURWAKARTA-Buah manggis menjadi produk perkebunan yang diandalkan di Kabupaten Purwakarta yang menjanjikan dari bidang ekonomi. Bahkan, buah yang memiliki ciri khas warna kulit merah keunguan tersebut, kini mempunyai daya saing secara global.
Demikian disampaikan Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika saat melepas ekspor manggis ke Kota Guangzhou dan Kota Shanghai, Tiongkok, di Desa Situ, Kecamatan Pondoksalam, Senin (7/2).
Dalam agenda itu, juga nampak hadir Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Prihasto Setyanto.
Baca Juga:Kabupaten Bandung Barat Mulai Terapkan PTM 50 PersenData Kasus Covid 19 Minggu Pertama Februari 2022, di Sejumlah Kecamatan Kabupaten Bandung Barat
“Alhamdulillah, komoditi unggulan khas Purwakarta saat ini bisa menembus pasar internasional. Ini menjadi angin segar bagi kami. Sejauh ini, kami telah ekspor ke beberapa negara Asia salah satunya Tiongkok,” kata Ambu Anne.
Menurutnya, melalui dinas terkait, pihaknya terus mendorong produktivitas perkebunan manggis terus meningkat, baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya.
Guna memperkuat kualitas, lanjutnya, salah satu upayanya yakni dengan memberikan bimbingan mengenai Good Agricultural Practice (GAP) dan Standard Operational Procedure (SOP) kepada para petani.
“Dari sisi kuantitas sendiri, kami terus mendorong bagaimana supaya produktivitasnya terus meningkat. Sehingga, kebutuhan domestik maupun ekspor bisa tetap terpenuhi,” terang Ambu Anne.
Pihaknya selalu didukung oleh Kementerian Pertanian. Ada 158 ribu pohon dan sudah teregistrasi 96 persen. Artinya, itu memenuhi untuk ekspor.
“Kemudian kita terus melakukan sosialisasi dan pembinaan kepada para petani. Karena, mereka juga perlu pendampingan, terlebih dengan perubahan iklim ini mereka harus beradaptasi,” tuturnya.
Ambu Anne juga menjelaskan bahwa manggis asal Purwakarta telah terdaftar di Kementerian Pertanian sebagai varietas unggulan.
Baca Juga:4 Cara Agar Gigi Lebih KuatMAP Social Humanity Komitmen Lakukan Pencarian dan Pertolongan
“Kami akan terus menyosialisasikan kepada masyarakat, sehingga nanti permintaan akan semakin tinggi dan manggis varietas Wanayasa menjadi paling digemari,” ucapnya.
Sementara itu, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Prihasto Setyanto mengatakan, ekspor ke Tiongkok jumlahnya kurang lebih sekitar 3,5 ton yang dikemas dalam 500 boks. Di mana, tiap-tiap boks kurang lebih sekitar 7 kilogram.
“Eksportirnya, PT Kujang Jaya Makmur. Sepekan dua kali dan itu rutin, terus menerus tanpa henti. Nilai ekspor manggis kita pada 2021 lalu mencapai Rp1 triliun. Total secara keseluruhan, dan kurang lebih sekitar 25 ribu ton,” kata Prihasto.