Oleh SUPARTO, S.Pd. MM
( GURU GEOGRAFI SMA NEGERI 1 WAY LIMA KABUPATEN PESAWARAN LAMPUNG )
Coaching bisa sangat bermanfaat bagi individu dan organisasi, tetapi kita tidak bekerja dengan tujuan menuntun klien / orang yang dilatih (coachee) untuk mencapai hasil, melainkan hanya mengarahkan. Sebagaimana merawat kuda, kita hanya bisa menuntun kuda itu ke air, kita tidak bisa membuatnya minum. Agar coaching berhasil, maka seorang coach, peserta, dan organisasi perlu memahami apa yang dapat dilakukan dalam coaching dan apa yang tidak dapat dilakukan. Seorang coach tidak dapat ‘memperbaiki’ keadaan seorang klien yang pasif. Sebaliknya, seorang coach bertindak sebagai pemandu dan katalisator untuk perubahan motivasi diri individu Seorang coach dapat memberi tantangan, menginformasikan, dan memberi nasihat, tetapi terserah individu untuk bekerja keras dan memanfaatkan sumber daya tersebut. Seorang coach dapat memberi seseorang ‘alat yang diperlukan’, tetapi individu tersebutlah yang harus memilih untuk menggunakannya. Oleh karena itu, jika peserta atau coachee-nya tidak aktif, maka bahkan coach terbaik dengan program terbaik pun tidak akan berhasil. Itu bukan berarti mengatakan bahwa coach dan program yang diterapkan tidak menghasilkan perbedaan berarti. Maksudnya adalah bahwa orang yang dibimbing memegang ‘hak tertinggi’ apakah pelatihan tersebut akan berhasil atau tidak.
Ada beberapa karakter penting dari coach yang memungkinkan sebuah pelatihan lebih mungkin untuk berhasil, begitu juga ada beberapa karakteristik dari coachee. Ini bisa membantu para manajer, pemimpin, dan profesional SDM untuk tahu apa yang harus dicari dalam coaching. Agar coaching bisa berhasil, maka sikap-sikap ini perlu dimiliki seorang coachee.
Kita sebagai seorang guru, juga harus memiliki dan berperan sebagai coach , karena peran guru adalah menuntun segala kekuatan kodrat (potensi) agar mencapai keselamatan dan kebahagaiaan sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Menurut ICF (International Coach Federation), coaching adalah bentuk partnership yang terbangun antara coach dan coachee, untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional coachee melalui proses kreatif guna menstimulasi dan mengeksplorasi pikiran agar dapat memaksimalkan potensi personal serta profesional. Rekan Kerja kita disekolah mempunyai potensi yang berbeda-beda, tugas guru adalah untuk memfasilitasi mereka agar berkembang. Kompetensi dasar yang harus kita miliki agar menjadi coach yang hebat bagi teman sejawat dan murid-murid adalah: