oleh: Dwi Wahyu Kurniawati, S. Pd.
(Guru Geografi, SMAN 3 Sekayu,Musi Banyuasin, Sumatera Selatan)
Kegiatan literasi ini sudah dilaksanakan dari dulu di sekolah-sekolah tetapi tidak terprogram dan terjadwal. Sejak Kurikulum 2013 dan diberlakukannya Assesmen kompetensi Minimal (AKM) dan akhirnya menjadi Asesmen Nasional (AN), sebagai pengganti Ujian Nasional (UN) oleh Mendikbud, maka sekarang benar-benar diterapkan gerakan literasi di setiap sekolah baik di kota maupun di desa untuk seluruh kawasan di Indonesia dalam upaya membantu peserta didik dalam meningkatkan kemampuan berliterasi.
Pandemi covid-19 telah memengaruhi semua aspek kehidupan baik aspek sosial, ekonomi, budaya,religi sampai bidang pendidikan termasuk menurunnya kemampuan peserta didik dalam berliterasi. Sektor pendidikan, salah satu sektor yang terdampak langsung yang sangat dirasakan oleh guru maupun siswa, maka Jawabannya adalah kita harus menyesuaikan diri dengan kebiasaan baru menggunakan teknologi, dengan niyat untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat meskipun tidak bertatap muka tapi dengan cara virtual. Sepanjang niyat kita bagus dan dilaksanakan dengan proses yang benar maka hasilnyapun akan bagus .
Kita merasakan selama 2 tahun terakhir pembelajaran tatap muka ditiadakan sebagai gantinya semua peserta didik dari TK,SD, SMP, SMA/SMK, sampai Perguruan Tinggi. Kegiatan pembelajarannya semua dilakukan dari rumah secara daring (dalam jaringan). Proses Pembelajaran jarak jauh ini teryata terlihat dampaknya terhadap motivasi peserta didik dalam berliterasi. Berkurangnya kemampuan peserta didik ini akan sangat berpengaruh terhadap pola fikir dalam menghadapi permasalahan atau suatu kejadian yang dihadapinya, oleh karena itu ketika sudah diperbolehkan membuka sekolah dan belajar tatap muka dapat dilaksanakan, sekolah harus mengambil kebijakan membuat program gerakan literasi sekolah dengan menyesuaikan kondisi sebenarnya di lapanagn, agar kemampuan dan motivasi peserta didik untuk berliterasi kembali bangkit dan bersemangat seperti dulu sebelum pandemi covid-19 melanda dunia.
Baca Juga:Tekan Penyebaran Covid 19 Polres Subang Berlakukan Ganjil Genap di Jalur Wisata Subang SelatanIndra Kenz Sebut Trading Binomo Legal, Polri Beberkan Fakta Sebenarnya
Literasi merupakan istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan ketrampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu dalam kehidupan sehari-hari, sehingga, literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan berbahasa. Gerakan literasi sekolah adalah sebuah gerakan dalam upaya menumbuhkan budi pekerti siswa yang bertujuan agar siswa memiliki budaya membaca dan menulis sehingga tercipta pembelajaran sepanjang hayat.