Gerakan Literasi di Sekolah

 Gerakan Literasi di Sekolah
0 Komentar

  1. Memperkaya pengetahuan kosa kata
  2. Meningkatkan pemahaman mata pelajaran
  3. Menambah informasi dan wawasan baru
  4. Meningkatkan kreatifitas peserta didik dalam menulis dan menyusun kata-kata
  5. Mengasah daya ingat memalui membaca
  6. Meningkatkan kepekaan terhadap informasi yang muncul di media
  7. Meningkatkan budaya lietrasi di lingkungan sekolah
  8. Meningkatkan pengelolaan pengetahuan di lingkungan sekolah melalui sekolah ramah anak yang menyenangkan
  9. Menjadi wadah untuk menumbuhkan strategi membaca, sehingga berkelanjutan dengan pembelajaran bisa selalu dihirkan

Program gerakan literasi di sekolah harus dilaksanakan secara terus-menerus walaupun pada  kenyataan di lapangan sangat sulit, untuk membiasakan peserta didik melaksanakan kegiatan tersebut, apalagi dengan kondisi pandemi sekarang  .

Hambatan-hambatan yang ada merupakan tantangan bagi guru dan pihak sekolah untuk terus berinovasi agar peserta didik tertarik dan dapat mengikuti gerakan literasi sekolah dengan tanpa beban dan menyenangkan bagi mereka. Kepala sekolah beserta guru  tidak boleh berputus asa untuk menumbuhkan rasa dan keinginan peserta didik agar bersemanngat untuk berliterasi diantaranya;

  1. Membuat jadwal literasi yang tercantum dijadwal pelajaran yang kegiatannya sebelum Kegiatan belajar dan mengajar dimulai.

Karena masih sekolah tatap muka terbatas dengan waktu pemeblajaran dikurangkan menjadi 30 menit per jam yang sebelum pandemi adalah 45 menit maka waktu literasi di batasi

  1. Secara bergiliran Setiap guru yang masuk ke kelas memberi kesempatan kepada peserta didik untuk melaksanakan gerakan literasi misalnya; 15 menit sebelum pelajaran dimulai untuk membaca bisa bacaan berupa artikel atau materi
  2. Diberikan reward bagi peserta didik yang berliterasi dan bersedia maju ke depan kelas untuk menjelaskan secara singkat hasil bacaannya
  3. peserta didik ada yang masih malu untuk maju maka guru dapat memanggil namanya untuk maju ke depan secara bergiliran.
  4. Peserta didik yang sudah maju maka dipertemuan selanjutnya tidak maju atau di panggil lagi untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik yang lain, pada akhirnya nanti seluruh peserta didik bisa maju semua di kelas tersebut. Begitu juga diterapkan pada kelas yang lain.
  5. Peserta didik diberikan kesempatan untuk memanfaatkan teknologi yaitu HP yang di bawanya untuk mencari bahan bacaan atau bisa juga guru memberikan link agar peserta didik memanfaat internet yang ada dan dapat melaksanakan lierasi dengan baik.
  6. Peserta didik diebrikan kesempatan memanfaatkan berbagai jenis bacaan, misalnya bacaan cetak, visual, auditori dan digital.
  7. Peserta didik dapat juga di bawa keluar dengan melihat sekitar lingkungan sekolah dan menuliskan serta menjelaskan hasil pengamatannya hal ini dilakukan agar peserta didik tidak bosan dan dapat lebih mengembangkan daya kreatifitas dari imajinasinya.
  8. Peserta didik diminta untuk membuat Essay dengan tema bebas tetapi masih berkaitan dengan mata pelajaran disekolah dan diberikan waktu untuk pengerjaannya dan pengumpulannya serta diberikan reward nantinya misalnya tambahan nilai atau jika tulisannya bagus dan memenuhi kriteria penulisan bisa disampaikan tidak perlu ikut Ulangan lagi, karena nilainya sudah bagus ( hal ini dilakukan untuk memotivasi peserta didik melakukan gerakan literasi karena tidak akan bisa seseorang menulis jika tidak ada pengetahuan yang diperolehnya baik dengan membaca maupun melihat serta mendengar).
  9. Membuat pojok membaca di setiap kelas dan menempatkan buku bacaan ringan dan buku-buku motivasi untuk menambah wawasan peserta didik serta diberi kesempatan untuk menambah koleksi buku pojok membaca agar teman lainnya juga bisa mendapatkan pengetahuan dari tambahan buku tersebut
0 Komentar