Pojokan 85
Bahagia itu sederhana. Refreshing bareng satu warga perumahan Gang C5 C6 (Gang Telu) Villa Mas Indah, Bekasi. Menyewa villa sederhana yang muat untuk 70 orang dengan fasilitas bersahaja kolam renang, halaman, gajebo dan meja bilyard. Dengan biaya urunan dan urunan apa saja yang bisa dibawa pun dinikmati bersama. Tanpa paksaan serta berbagi rata. Juga sediakan sejok dua jok untuk diduduki pantat warga yang tak sempat menyimpan mobil di rumah.
Bahagia itu, bisa ngumpul dan ngobrol bareng. Ditemani wedang jahe buatan Bu Yazid, sembari lihat anak-anak berenang. Mumpung refreshing, anak-anak menyemburkan nafsu bermain air hingga berkali-kali. Tak peduli dingin menusuk dan menggigili badan. Ditimpali cekikik bahagia dan keciprat air dari deburan badan yang meloncat dari pinggir kolam. Juga tawa ibunya yang turut nyebur ke kolam. Seolah menumpahkan beban langkanya minyak goreng di dapur dan rutinas rumah tangga.
Bahagia itu, ketika Pak Male (65), berjoged mengikuti karaoke dangdut koplo yang dinyanyikan Ibu Asep. Goyang spontannya, justru menarik ibu-ibu mengikuti goyangan Pak Male -Kami menyebutnya Kepala Suku. Awalnya malu-malu, namun menjadi flash mob tarian kebahagian ibu-ibu dan anak-anak warga Gang Telu. Ditonton bapak-bapak dan tak lupa diabadikan kamera hand phone. Tua dan kondisi hamil tak menghalangi kebersamaan flash mob riang sederhana ala Gang Telu.
Baca Juga:Ridwan Kamil Targetkan 40 Juta Wisatawan ke Jabar Tahun 2022Â SMRC: Warga Jawa Barat Dukung Ridwan Kamil Sebagai Calon Presiden
Bahagia itu, ketika Pak Male, Pak RT Sobari, Pak Bandono bergaya bak pemain professional, menyodok-nyodok 15 bola berwarna-warni. Berlomba memasukan bola ke lubang di setiap sudut meja bilyard. Sodokan stick yang membuat bola meloncat atau berbenturan liar kesana kemari dengan kecepatan merayap. Seringai tawa bapak-bapak yang menyodok-nyodok bola, seperti seringai senyum bayi yang lucu. Bahagia betul-tanpa beban. Seolah menyodok bola ke lubang adalah tujuan kebahagian. Walau seringnya meleset, entah kemana merayapnya bola-bola itu, tanpa sedikit pun menoleh ke lubang di pojok meja. Melahirkan derai tawa dan timpalan olokan ringan yang riang.
Bahagia itu sederhana, ketika Pak Male, Mas Koko, Pak Yusuf dan keluarganya bebas dan nyaman beribadah sesuai agamanya. Pada saat senggang ngobrol bareng di depan rumah salah satu warga. Dan keluarlah kopi serta kudapan singkong untuk menemani cengkrama warga.