Pengambilan keputusan dapat menjadikan sekolah sebagai sebuah organisasi pendidikan yang terus berdinamika di tengah hambatan dan ancaman yang muncul baik itu dari internal maupun eksternal sekolah. Sekolah menjadi lebih fleksibel meskipun harus melewati proses yang begitu rumit dalam mencapai tujuannya. Adakalanya sekolah dihadapkan pada situasi yang menghantarkan pada kegagalan namun di saat seperti inilah kegiatan pengambilan keputusan menjadi solusi untuk tetap mempertahankan eksistensinya sebagai sebuah organisasi. Sebelum kegiatan pengambilan keputusan itu berlangsung, sekolah mengalami berbagai macam problematika yang berkaitan dengan pencapaian tujuan. Kesenjangan yang terjadi antara kenyatan yang dialami sekolah dan harapan yang ingin direlisasikan menjadi sasaran utama kepala sekolah dalam memainkan peranannya sebagai decision maker. Masalah ini akan mempengaruhi respon apa yang harus diberikan untuk melahirkan sebuah solusi melalui pemecahan masalah. Dalam kegiatan pengambilan keputusan seorang kepala sekolah membutuhkan informasi. Karena dengan informasi maka akan ditempuh sebuah pemecahan masalah yang efektif dan efisien dalam memenuhi kebutuhan yang ada.
Selama ini pembelajaran kita sebagian besar masih berada pada zona nyaman. Nyaman karena sudah dilengkapi buku paket dan fasilitas yang dibantu oleh pemerintah atau instansi terkait. Pendidik masih berkutat dengan modul atau buku paket yang isinya mungkin bertolak belakang dengan keiinginan dan potensi murid. Mainset pendidik masih seputar bagaimana menuntaskan kurikulum, bukan mengejar kualitas pembelajaran. Guru adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif, dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid. Guru merupakan sosok yang menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem Pendidikan untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila.
Proses pengambilan keputusan membutuhkan ketenangan, keberanian, dan kepercayaan diri untuk menghadapi konsekuensi dan implikasi dari keputusan yang kita ambil. Mengapa? Tidak ada keputusan yang sepenuhnya bisa mengakomodir seluruh kepentingan para pemangku kepentingan. Untuk itu, diperlukan kesamaan visi, budaya, dan nilai-nilai yang dianggap penting dalam sebuah institusi. Dalam mengambil sebuah keputusan, sering kita mengalami dilema, untuk memilih keputusan apa yang sebaiknya diambil.