BANDUNG BARAT-Masyarakat diimbau mematuhi rekomendasi Badan Geologi yakni tidak mendekati atau tidak beraktivitas di wilayah kawah aktif Gunung Tangkuban Parahu.
Hal tersebut disampaikan Pemangku Adat Masyarakat Gunung Tangkuban Parahu, Budi Raharja perihal adanya peningkatan aktivitas Tangkuban Parahu yang beberapa hari lalu mengeluarkan hembusan gas berwarna putih dari Kawah Ecoma yang berada di dalam Kawah Ratu.
Ia menuturkan, pengalaman erupsi pada 2019 lalu harus menjadi pelajaran bagi masyarakat yang biasa beraktivitas di Tangkuban Parahu. Lantaran dua tahun lalu, gunung tersebut tiba-tiba mengalami letusan freatik dan tanpa didahului gejala peningkatan vulkanik yang jelas.
Baca Juga:Waspada! 4 Ciri Tidak Bijak Memilih Teman, bisa BahayaPondasi Utama Ekonomi Masyarakat, Pertanian Perlu Dorongan Program Pemerintah
“Karena kami khawatir gejalanya persis seperti dua tahun lalu. Waktu itu tiba-tiba muncul letusan saat pengunjung dan pedagang masih ramai di lokasi, yang kami khawatirkan kejadian seperti itu bisa terulang sekarang,” jelas Budi sewaktu dihubungi, Rabu (16/2).
Ia menjelaskan, kewenangan untuk membuka maupun menutup lokasi wisata merupakan hak pengelola Gunung Tangkuban Parahu, tapi yang terpenting ialah keselamatan masyarakat yang beraktivitas disekitar kawah.
“Kami tidak ada kepentingan di sana, tapi jika sewaktu-waktu aktivitas gunung kembali naik, kami inginkan tidak ada yang menjadi korban baik dari wisatawan maupun pedagang,” jelasnya.
Lebih lanjut lagi, dirinya juga meminta petugas Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang melakukan pengamatan lebih terbuka lagi dalam menyampaikan informasi seputar aktivitas gunung kepada masyarakat.
“Pernyataan PVMBG yang merekomendasikan agar masyarakat tidak mendekati atau beraktivitas di sekitar kawah aktif itu kurang jelas, dalam radius berapa. Padahal embusan asap yang kemarin keluar sangat dekat dengan area parkir wisatawan,” paparnya.
Ia berharap tidak ada kejadian yang tidak diinginkan. Jika terjadi, lanjut Budi, semuanya ialah Kehendak Allah SWT dan manusia tidak bisa menahannya.
“Kita semua harus memberikan ruang kepada gunung untuk melaksanakan aktivitas vulkaniknya, mungkin alam sedang menyeimbangkan kondisi sekitarnya. Kita dapat memelihara alam dengan menjaga dan tidak merusaknya,” terangnya.
Baca Juga:Apa yang Kita Ucapkan ketika Menerima Bantuan? Ucapkan Kata ini!Promo Superindo Hari ini, Supercantik Harga Spesial!
Menyikapi hal tersebut, ia melanjutkan, masyarakat pun diminta tetap tenang namun harus meningkatkan kewaspadaan. Disamping itu hanya percaya dengan informasi dari pihak terkait dan tidak terburu-buru mempercayai informasi yang belum jelas kebenarannya.