SUBANG-Anggota Komisi VIII DPR RI, KH Maman Imanulhaq mengatakan, mitigasi bencana bukan pekerjaan pemerintah atau legislatif saja. Namun mitigasi bencana adalah upaya semesta, artinya melibatkan semua pihak dan elemen negara termasuk masyarakat untuk memininalisir dampak akibat bencana.
Oleh sebabnya, kata politisi PKB ini, perlunya cara atau program untuk meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan serta penanggulangan kebencanaan.
“Ini penting dilakukan untuk meminimalisir faktor resiko dan dampak kerusakan pasca bencana. Nah salah satu cara yang cukup efektif dilakukan adalah dengan membentuk kampung siaga bencana,” kata KH Maman kepada media, Kamis (17/2).
Baca Juga:H. Ujang Cardinata Dikenal Selalu Dorong Anak Muda BerkaryaPolres Karawang Minta Warga Waspada Penipuan Pembuatan Sertifikat Vaksin
Dalam kesempatan itu, KH Maman yang juga merupakan Pengasuh Ponpes Al Mizan, Jatiwangi, meresmikan Kampung Siaga Becana (KSB) di Kecamatan Kasomalang dan Pamanukan, Subang.
Menurutnya, pembentukan KSB adalah bentuk ikhtiar penanggulangan bencana berbasis masyarakat yang dijadikan kawasan untuk program penanggulangan kebencanaan. Maman mengungkapkan, KSB yang saat ini telah dibangun di sejumlah wilayah akan memberikan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang bahaya dan risiko bencana.
Selain itu, program ini juga sengaja dibuat untuk membentuk jejaring siaga bencana berbasis masyarakat serta mengorganisasikannya agar terlatih siaga bencana, dan mengoptimalkan sumber daya yang ada.
“Lokasi KSB di Subang ini sudah sangat tepat mengingat Subang merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang langganan banjir dan longsor. Kita berharap segala potensi yang ada di Subang dapat dimaksimalkan untuk dimanfaatkan dalam upaya penanggulangan bencana,” katanya.
Nantinya, kata dia, inisiasi yang digagas Kemensos ini juga terus digalakkan di sejumlah wilayah khususnya di wilayah-wilayah yang rawan bencana. Sepanjang tahun 2021, setidaknya terdapat 3.058 bencana yang melanda Tanah Air. Lokasinya pun merata di hampir seluruh wilayah Tanah Air. Tidak terkecuali di Subang, Jawa Barat, yang menjadi langganan banjir dan longsor tiap tahunnya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Sekda Kabupaten Subang Asep Nuroni menyebut, kondisi alam di Subang menyimpan potensi kebencanaan. Wilayah selatan berpotensi longsor dan pergerakan tanah, wilayah dataran angin puting beliung, wilayah pesisir banjir dan rob.