Sejatinya, persoalan ini akan terus berulang selama negeri ini masih diatur oleh sistem Kapitalisme. Kapitalisme adalah sistem kehidupan yang menjadikan keuntungan materi sebagai tujuan utama dalam segala aspek. Semua kebijakan dipilih ketika bermanfaat dan mendatangkan keuntungan yang sangat besar. Alih-alih melakukan perbaikan mendasar pada sistem pertanian, negara dengan sistem kapitalisme akan memilih solusi pragmatis yaitu membuka keran impor.
Padahal, kebijakan impor hanya menguntungkan segelintir pihak, namun mengakibatkan semakin terpuruknya kesejahteraan rakyat terutama para petani. Peran negara dalam sistem Kapitalis tidak lebih hanya sebagai regulator dan fasilitator, persoalan yang menyangkut hajat hidup orang banyak saja diserahkan kepada pihak asing.
Kebijakan pemerintah di sektor pertanian dan perdagangan yang amburadul telah terbukti membuat Indonesia sebagai negara agraris, terus menerus mengalami lonjakan harga kebutuhan pangan. Selain itu, selalu terjadi monopoli, kartel, mafia, penimbunan barang dan tidak stabilnya harga. Rakyat kecil terus menerus dibuat menderita, menjerit, merasakan pahitnya sistem ekonomi kapitalis, berbeda dengan para pemangku kebijakan dan pengusaha yang selalu dibuat untung. Para petani dan pedagang selalu disalahkan karena kenaikan harga bahan pokok, padahal semua terjadi karena ketidakmampuan pemerintah dalam menjaga kestabilan harga.
Baca Juga:BLK Prioritaskan Program Pelatihan SatpamHKTI: Petani Perlu Beragam Jenis Pupuk, Tolak Rekomendasi Pembatasan Pupuk
Hanya Islam yang mampu menyelesaikan semua persoalan dengan baik dan sempurna. Islam bukan sekedar agama, tapi ideologi yang mengatur kehidupan. Islam memiliki aturan yang sempurna dan paripurna dalam mengatasi setiap persoalan. Dalam Islam, negara adalah penanggung jawab utama yang mengatur kebutuhan pangan rakyatnya. Sebagaimana ditegaskan Rasulullah saw., “Imam (khalifah) adalah raa’in (pengurus hajat hidup rakyat) dia bertanggung jawab terhadap rakyatnya.” (HR. Muslim dan Ahmad)
Pada masa Rasulullah peradaban yang maju dan berkembang dari semua aspek kehidupan sudah terwujud. Terbukti selama 13 abad, Islam mampu memimpin dunia dan kesejahteraan dapat dirasakan oleh seluruh umat. Sejarah mencatat, peradaban Islam telah berhasil melakukan transformasi fundamental di sektor pertanian yang dikenal sebagai Revolusi Hijau Abad Pertengahan atau Revolusi Pertanian Muslim. Sejak awal abad ke-9 M, peradaban di kota-kota besar muslim yang tersebar di timur dekat Afrika Utara dan Spanyol telah ditopang dengan sistem pertanian yang sangat maju, irigasi yang luas, serta pengetahuan pertanian yang tinggi.