PURWAKARTA-Perusahaan Listrik Negara (PLN) berencana mendorong dengan masif para pelanggannya agar beralih dari kompor bahan bakar LPG (Liquid Petroleum Gas) ke kompor induksi.
Konversi energi dari LPG ke listrik lewat kompor induksi ini disebut bermanfaat untuk menghemat biaya impor LPG yang tiap tahun terus membebani Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Jika kita beralih dari kompor LPG ke kompor induksi, PLN berkontribusi untuk upaya pemerintah membangun kemandirian energi, serta menghemat APBN.
Baca Juga:Harga Kedelai Terbaru Melonjak, Penyebab Pembuat Tahu Mogok KerjaPOLLING SIMULASI CALON BUPATI-WAKIL BUPATI SUBANG
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo memaparkan, peralihan dari kompor LPG ke kompor induksi sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor.
“Presiden Jokowi berupaya mengubah energi berbasis impor dengan energi berbasis domestik, salah satunya ialah konversi dari kompor LPG ke kompor induksi yang digalakan PLN,” tutur Darmawan Prasodjo melalui rilisnya, Senin (21/2).
Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sambungnya, PLN mempunyai komitmen untuk mendukung usaha penghematan APBN lewat konversi ke kompor induksi.
Dengan mendorong pelanggan beralih ke kompor induksi, ketergantungan terhadap impor LPG, secara bertahap akan berkurang dan mempercepat kemandirian energi. “Saat ini, impor LPG dari tahun ke tahun terus naik seiring meningkatnya konsumsi masyarakat,” kata Darmawan.
Beragam manfaat lain secara ekonomi nasional, lanjutnya, apabila bertambah banyak pelanggan PLN yang konversi ke kompor induksi, tidak cuma untuk menekan impor, subsidi pemerintah untuk LPG yang dari tahun ke tahun terus membengkak, namun juga bakal makin kecil.
“Dengan begitu, biaya yang selama ini digunakan untuk subsidi, bisa dialihkan untuk program yang bermanfaat langsung ke masyarakat. Di antaranya seperti pendidikan, infrastruktur, air bersih dan banyak lagi,” jelas Darmawan.(add/sep)