BANDUNG BARAT-Sebanyak 200 petugas program Keluarga Berencana (KB) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) dilatih pelaporan tentang program KB secara digital. Pelaporan digital itu melalui Aplikasi Sistem Informasi Keluarga (New SIGA) yang merupakan program pemerintah pusat.
“Sebetulnya sudah diujicoba dari tahun 2020. Sekarang diberlakukan secara nasional,” kata Evi, saat ditemui disela-sela kegiatan di Aula HBS-Cimareme Ngamprah, Kamis (24/2).
Melalui sistem tersebut, bisa dilihat perkembangan pencapaian program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dari semua lini lapangan. Laporan yang disampaikan oleh para pelaksana program KB tersebut, masuk ke link pusat sehingga data-datanya bisa dilihat se-Indonesia.
Baca Juga:ASN Transformasi Budaya Kerja di Era 4.0Pengabdian Guru Honorer Dihargai, Usulan NIP Cantumkan Masa Kerja
“Jadi kalau misalnya orang Papua mengadakan pelayanan ini, dia nanti akan ngelink juga ke Papua,” jelasnya.
Aplikasi New SIGA tersebut, kata Evi, untuk memudahkan dan melihat pencapaian Bangga Kencana secara nasional. Tapi karena program ini masih terbilang baru, pelaksananya masih meraba-raba.
Untuk itu, pihaknya melaksanakan pelatihan untuk memantapkan sistem pelaporan Bangga Kencana secara digital ini. Nara sumber pelatihan, dari BKKBN Propinsi Jawa Barat.
“Teman-teman masih perlu sosialisasi dan kita masih terus terusan melakukan sosialisasi,” ungkap Evi.
Pelatihan tersebut, sebenarnya untuk kedua kalinya. Sebelumnya pernah diselenggarakan kegiatan serupa pada November 2021, yang pesertanya baru satu kecamatan diikuti dua orang saja.
Data Bangga Kencana yang berada di link New SIGA inipun, kata Evi bisa terintegrasi dengan Program Satu Data yang berada di Bapelitbangda KBB. “Kemarin saya ketemu dengan Kabag Kesejahteraan Bapelitbangda, memang salah satunya Satu Data ini ngambil dari kami,” bebernya.(sep)