- Pembelajaran berfokus pada konsep dan prinsip pokok. Dalam hal ini, semua siswa mengeksplorasi konsep-konsep pokok bahan ajar. Dengan cara seperti ini, semua siswa, termasuk siswa yang agak lambat (struggling learners) bisa memahami dan menggunakan ide-ide dari konsep yang diajarkan. Pada saat yang sama, siswa berbakat memperluas pemahaman dan aplikasi konsep pokok tersebut. Pengajaran lebih menekankan siswa untuk memahami materi pelajaran dan bukannya menghapal serpihan-serpihan informasi. Pengajaran berbasis konsep dan prinsip mendorong guru untuk memberikan beragam pilihan
dalam belajar. - Evaluasi kesiapan dan perkembangan belajar siswa diakomodasi ke dalam kurikulum. Hal ini mengisyaratkan bahwa tidak semua siswa memerlukan satu kegiatan atau bagian tertentu dari proses pembelajaran secara sama. Guru perlu terus menerus mengevaluasi kesiapan dan minat siswa dengan memberi kan dukungan bila siswa membutuhkan interaksi dan bimbingan tambahan, serta memperluas eksplorasi siswa terutama bagi mereka yang sudah siap untuk mendapatkan pengalaman belajar yang lebih menantang.
- Ada pengelompokan siswa secara fleksibel. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, siswa berbakat sering belajar dengan banyak pola, seperti belajar sendiri-sendiri, belajar berpasangan, maupun belajar dalam kelompok. Kadang-kadang tugas juga perlu dirancang berdasarkan tingkat kesiapan siswa, minat, gaya sebelajar siswa maupun kombinasi antara tingkat kesiapan, minat, dan gaya belajar. Cara belajar linier dan klasik juga digunakan untuk mengajarkan ide baru.
- Siswa menjadi penjelajah aktif (active explorer). Tugas guru adalah membimbing eksplorasi tersebut. Karena beragam kegiatan dapat terjadi secara simultan di dalam kelas, guru akan berperan sebagai pem-bimbing dan fasilitator, dan bukannya sebagai dispenser informasi.
- Bagaimana Pembelajaran Berdiferensiasi Bisa Diterapkan Di Kelas?
Untuk dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas, hal yang harus dilakukan oleh guru antara lain:
- Melakukan pemetaan kebutuhan belajar berdasarkan tiga aspek, yaitu: kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar murid (bisa dilakukan melalui wawancara, observasi, atau survey menggunakan angket, dll)
- Merencanakan pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan hasil pemetaan (memberikan berbagai pilihan baik dari strategi, materi, maupun cara belajar)
- Mengevaluasi dan erefleksi pembelajaran yang sudah berlangsung.