oleh :
Celara Windu Lasteningtias ( Guru Geografi SMAN 1 Kelumpang Hulu,Kotabaru, Kalimantan Selatan )
2.Drs.H.Priyono,MSi ( Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Kolumnis Jabar,Pasundan Ekspres )
Lokasi Wisata Goa Lowo terletak pada -3.195538 LS – 115.975789 BT berada di Desa Tegalrejo Kecamatan Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan, Wisata Goa Lowo memiliki luas area 9 ha dan berada di tanah milik desa Tegalrejo. Aksesibilitas menuju tujuan wisata Goa Lowo cukup mudah. wisatawan dapat menggunakankan transportasi Darat, dari pusat kota kabupaten Kotabaru hanya dapat ditempuh dalam waktu 60 menit, sedangkan dari pusat kota tetangga (kabupaten Tanah bumbu) dapat ditempuh dengan waktu 45 menit dengan kualitas jalan yang memadai. Jika dari kota Banjarmasin (Ibukota Propinsi) dapat ditempuh dengan 6 jam perjalanan (396 KM) menggunakan transportasi darat dan jika menggunakan transportasi udara dapat ditempuh dengan waktu 27 menit sampai bandara Syamsir Alam Kotabaru dan kemudian dilanjutkan dengan transportasi Laut (kapal Ferry) dan darat dengan waktu 60 menit.
Wisatawan akan dimanjakan oleh keindahan Wisata Goa Lowo yang asri, di sini wisatawan dapat menikmati lukisan batuan kapur (karst) yang masih alami dan terjaga dengan baik di dalam goa. Wisatawan juga bisa mendaki sampai kepuncak tertinggi karena Wisata Goa Lowo yang berada di desa Tegalrejo tersusun dari 7 lantai dan di lantai 4 wisatawan akan menemukan gerombolan kekelawar penghuni goa dengan suara yang khas dan mempesona. Selain keindahan goa, wisatawan juga akan melihat benda -benda sejarah peninggalan suku Dayak yang dulu hidupnya nomaden, wisatawan juga akan menikmati flora dan fauna yang ada di sekitar goa flora yang ada seperti Bajakah, Halaban, Kariwaya, Aren Hutan, Beringin, Mali – mali, Blukuh, Bunglai, dll. Fauna yang ada seperti Kelelawar, Kera ekor Panjang, Burung Punai, Burung Hantu, Landak, Tringgiling, Tupai, dll. Didukung oleh masyarakat desa yang ramah dan agamis menjadikan Wisata Alam Goa Lowo semakin memiliki daya Tarik tersendiri di hati para wisatawan.
Tahun 2020 merupakan tahun yang penuh dengan cobaan tidak hanya bagi Indonesia tetapi juga Dunia. Tidak ada yang pernah menduga bahwa manusia akan menemui wabah baru yang disebabkan oleh virus C-19. Penyebaran virus yang cepat dari orang yang terinfeksi ke orang yang tidak terinfeksi mengharuskan setiap negara melakukan tindakan upaya pencegahan memutus mata rantai penyebaran virus tersebut. Upaya yang dilakukan di Indonesia diantaranya dengan mengeluarkan kebijakan Lockdwon, serta penerapan protokol kesehatan. Kejadian wabah tersebut tentunya berdampak bagi perkembangan ekonomi di Indonesia, yang mana salah satu sektor yang paling terdampak adalah sektor pariwisata. Situasi pandemi secara tidak langsung telah memaksa wisatawan menunda kunjungan ke berbagai tujuan wisata, itu artinya bahwa semua rantai yang berhubungan dengan kewisataan akan turut terhenti. Tanpa ada kunjungan maka tidak akan ada pemasukan bagi penggiat pariwisata, karena apa? Karena pengunjung atau wisatawan adalah sumber pendapatan bagi sektor pariwisata. Namun demikian bukan berarti situasi ini akan selamanya terjadi, sehingga justru situasi ini dapat digunakan sebagai introspeksi diri bahkan untuk memperbaiki diri mewujudkan pariwisata yang lebih baik dimasa yang akan datang.