oleh:
Dwi Wahyu Kurniawati, S. Pd.
(Guru Geografi SMAN 3 Sekayu, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan)
Akibat pandemik covid-19 yang sampai sekarang masih terus berlangsung dan belum tahu kapan berakhir menimbulkan dampak di berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk di dunia pendidikan yang sebagian wilayah di Indonesia masih melaksanakan pembelajaran daring (dalam Jaringan) atau belajar dari rumah. Sebagian lagi sudah melaksanakan tatap muka terbatas atau penuh. Tidak mudah untuk mengembalikan suasana belajar seperti sebelum terjadinya pandemik karena hampir 2 tahun peserta didik belajar dari rumah dengan menggunakan gawai/ Handphone ataupun labtop. Tanpa adanya aturan-aturan yang diterapkan seperti di sekolah sebenarnya, maka sangat diperlukan kiat ataupun langkah serta metode dan model pembelajaran yang menarik fokus peserta didik untuk belajar di kelas ketika sekolah sudah dibuka kembali di sinilah peran guru sangat diperlukan untuk mengembalikan suasana belajar di sekolah berjalan normal lagi salah satunya menerapkan hypnosis dalam proses pembelajaran yang disebut hipnoteaching.
Hipnosis sebenarnya sudah lama digunakan, yaitu sebelum tahun 1900an, oleh James Braid seorang ahli bedah asal skotlandia. Hipnosis telah menjelaskan bahwa adanya fenomena trans akibat adanya “tidur saraf” yang muncul karena perhatian terfokus pada sebuah objek tertentu. Hipnosis dapat diartikan sabagai sebuah kondisi relaks, fokus, atau konsentrasi, yang menjadi ciri khas dari kondisi teresebut sensor-sensor panca indera manusia jauh lebih aktif. Hipnosis sendiri adalah sebuah seni berkomunikasi untuk mempengaruhi seseorang, sehingga mengubah tingkat kesadarannya, yang dicapai dengan cara menurunkan gelombang otak dari betha menjadi alpha atau theta. Sedangkan Teaching memiliki arti mengajar. Menurut Maswan dan Khoirul Muslimin mengajar adalah memberi pelajaran kepada seseorang (peserta didik) dengan cara melatih dan memberi petunjuk agar mereka memperoleh sejumlah pengalaman. Maka dapat disimpulkan hipnoteaching merupakan seni berkomunikasi dalam mengajar dengan cara memberikan sugesti kepada peserta didik agar menjadi lebih cerdas.
Hipnosis bisa diterapkan pada berbagai aktifitas keseharian, termasuk di bidang pendidikan dalam setiap proses belajar-mengajar. Dalam dunia pendidikan teryata hypnosis sangat diperlukan dalam proses kegiatan belajar dan mengajar. Tanpa kita sadari sebagai guru sebenarnya sudah mempraktikkan konsep hipnosis dalam kehidupan sehari-hari, bahkan bisa dikatakan sebagai maestronya. Seperti contohnya Seorang guru yang piawai memberikan motivasi kepada anak didiknya untuk semangat belajar. Tetapi penerapan hipnoteching oleh guru belum maksimal maka penulis di sini ingin mengajak para guru untuk lebih fokus untuk menerapkan hipnotecahing agar lebih mudah melaksanakan proses pembelajaran di era pandemic covid-19 agar peserta didik tidak selalu terpaku dengan gawai atau handphonenya. Pada masa ini sekolah-sekolah sudah banyak yang memperbolehkan peserta didiknya membawa handphone ke sekolah. Bagi peserta didik yang di daerah banyak yang masih terkaget-kaget dengan handphone terutama adanya games mereka lebih banyak berkumpul dengan teman-temandan asyik bermain games secara bersama-sama dibandingkan membahasa pelajaran ataupun tugas yang diberikan guru. Hal ini menyebabkan mereka tidak fokus akan tujuan mereka sekolah.