- Pengendalian Reflek dan Aktivitas Fisik
Ketika proses pembelajaran di kelas berlangsung, sering terjadi gerakan reflex anggota tubuh. Oleh karena itu harus disesuaikan dengan berbagai modalitas yang dimiliki oleh peserta didik. Diantarnya; peserta didik yang mengandalkan modalitas kinestatik lebih terfokus pada catatan-catatan yang ia buat, ada juga yang memiliki modalitas visualisasi atau pandangan, ia cenderung benar-benar menatap setiap pergerakan atau aktifitas fisik dari pengajarnya. Gerakan yang dilakukan guru direkam sebagai bagian untuk mempermudah pemahamannya terhadap materi yang akan ia kuasai. Lalu terdapat juga peserta didik dengan modalitas auditori, ia akan cenderung cukup mendengarkan apa yang sedang dijelaskan oleh gurunya tanpa melalukan penatapan atau memperhatikan wajahnya kea rah depan atau gurunya.
- Respon peserta didik sebagai pengaruh pascahipnosis
Hasil yang dirasakan dalam sebuah proses hypnosis adalah bagaimana pengaruh sugesti yang diberikan berdampak pada aktifitas yang dilakukan subjek (peserta didik). Sebaiknya sugesti motivsi diberikan pada awal proses pembelajaran, maka kondisi yang diharapkan pada saat peserta didik belajar bisa mempermudah mencerna dan menyimpan setiap materi ke pikiran bawah sadarnya. Sulit dan mudahnya seorang peserta didik dalam belajar sebenarnya terletak pada respon yang dihasilkan dari strategi motivasi kepada peserta didik pada awal proses pembelajaran.
Proses pembelajaran sebenarnya merupakan kegiatan menyampaikan informasi yang belum diketahui dan menambah infomasi ke pikiran sadar dan bawah sadar peserta didik untuk memahami sebuah nilai dan pemahaman baru. Maka akan menambah pemahaman yang ada ataupun mengganti pemahaman yang baru. Tetapi yang sering terjadi di lapangan adalah sulitnya infomasi diterima oleh peserta didik karena tidak fokusnya pikiran ataupun adanya pikiran-pikiran yang lain mengganggu pada saat penyerapan infomasi tersebut ke dalam pikiran bawah sadar. Pikiran bawah sadar menyimpan berbagai macam memori jangka panjang manusia, baik seluruh infomasi yang berasal dari pengalaman empiris yang dirasakan langsung oleh peserta didik maupun pengalaman induktif yang diperoleh dari ucapan, tulisan maupun tayangan dari berbagai sumber.
Baca Juga:Pesona Goa Lowo Di Masa Pandemi, Destinasi Wisata Alam Baru, Desa Tegalrejo,Kab Kota Baru Kalimantan SelatanWaspada! Ini Efek Makan Semangka Apalagi Saat Hamil
Informasi yang di terima oleh pancaindera tidak langsung diserap masuk ke pikiran bawah sadar peserta didik. Proses ini membutuhkan daya analisis dan pikiran sadar yang telah membentuk critical area ataupun wilayah kritis yang bertujuan menyaring seluruh informasi yang masuk dari berbagai sumber. Tehnik hipnosis untuk menembus critical area (CA) dalam proses belajar mengajar ada 4 kata kunci yang harus dipahami oleh seorang guru dalam penrapan hypnosis ketika mengajar di dalam kelas tetapi harus diingat teknik ini bukanlah bersifat magis, mistis, ataupun menggunakan unsur-unsur roh tertentu, namun teknik hipnosis ini merupakan teknik komunikasi persuasive dan menekankan pada pemilihan pola bahasa, baik guru maupun peserta didik, yaitu: