SUBANG-Memasuki musim peralihan, Kabupaten Subang tampaknya harus kembali membunyikan alarm siaga kebencanaan. Curah hujan yang tinggi di wilayah selatan, sempat menyebabkan longsor dan banjir. Disamping itu, aliran Sungai yang turun ke Sungai Cipunagara membuat tinggi muka air (TMA) meningkat yang pada Senin (14/3) pukul 16.00 TMA mencapai 6,05 MDPL.
Sekretaris Desa Karangmulya, Komarudin menyampaikan, debit air Sungai Cipunagara kembali mengalami peningkatan. Hujan di wilayah Selatan yang sempat menyebabkan banjir dan longsor di Cisalak dan Kasomalang juga berdampak pada kenaikan Sungai Cipunagara.
“Terpantau dari Pos Banjir Pamanukan, TMA Cipunagara sudah mencapai 6.00 MDPL pada Senin sore,” imbuhnya.
Baca Juga:Lapor SPT Tahunan dengan e-Filing, Kang Jimat: Lebih Awal, Lebih NyamanKlinik Spesialis Mata KMM Subang Solusi Perawatan Mata
Dalam pantauan di lapangan, area tanggul Sungai Cipunagara blok Lapangan juga mulai dipantau oleh warga dan pemerintah desa. “Karena debit air yang cukup tinggi ini membuat khawatir warga, makanya warga berjaga,” ucap Komarudin.
Disisi lain, tanggul di Blok Makam yang belum lama longsor juga masih belum ada perbaikan. “Tentunya harus segera ditangani, curah hujan di Maret ini yang fluktuatif dan muncul panas ternyata malah lumayan tinggi, harus waspada dan siaga,” imbuhnya.
Sementara itu di dekat Muara Cipunagara yakni Dusun Galian Desa Patimban, limpasan air juga sudah mulai terjadi di Tanggul Blok PT Bandung. Kepala Dusun Galian Kosim menyebut, debit air yang cukup tinggi tak bisa tertahan oleh tanggul.
“Ada yang limpas ada juga yang rembes, karena debit Cipunagara naik cukup tinggi,” imbuhnya.
Saat ini, warga juga terpantau banyak menunggu dan melihat kondisi Sungai Cipunagara di Jembatan Cipunagara. Selain berjaga, banyak diantaranya yang penasaran dengan kondisi Sungai Cipunagara terkini. Warga berharap, Sungai Cipunagara bisa kembali surut dan di wilayah selatan tidak terjadi hujan berkepanjangan.(ygi/vry)