Terseret Arus hingga Masuk Kolong Jembatan, Tim SAR Masih Cari Sababan

Terseret Arus hingga Masuk Kolong Jembatan, Tim SAR Masih Cari Sababan
USEP SAEPULOH/PASUNDAN EKSPRES BELUM DITEMUKAN: Tim SAR gabungan melakukan pencarian pengendara motor yang terperosok dan masuk ke saluran irigasi di kolong jembatan tol Jakarta - Cikampek di Desa Tamelang.
0 Komentar

KARAWANG-Seorang buruh terseret arus saat menerjang genangan di kolong jembatan tol Jakarta – Cikampek Desa Tamelang Kecamatan Purwasari Kabupaten Karawang. Tim SAR gabungan melakukan pencarian pengendara motor yang terperosok dan masuk ke saluran irigasi di kolong jembatan tersebut.

Anggota Satuan Tugas (Satga) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purwasari, Agus Ridwan mengatakan, karyawan diketahui bernama Muhamad Nyspu Sababan. Dia adalah karyawan sebuah produsen ban di kawasan Industeri Indo Taise, Cikampek.

Korban, lanjut Agus, terseret arus di bawah jembatan tol Jakarta – Cikampek, Dusun Tamelang RT 004, RW 002, Desa Tamelang, Kecamatan Purwasari, Kabupaten Karawang, Minggu (13/3) sekira pukul 15.00 WIB.

Baca Juga:IPHI Minta Pemberangkatan Haji, Kemenang: Belum Ada Regulasi TerbaruAntisipasi Bencana Banjir dan Longsor, Camat Imbau Warga Ronda Malam

“Dia mau berangkat kerja shift dua. Sudah diperingatkan sama warga untuk tidak menerjang. Mungkin karena buru-buru dia nekad menerjang air,” ujar Agus.

Di tengah genangan air, motor Sababan mati. Dia bersama motornya kemudian terbawa arus hingga ke Sungai Citarum. Warga berupaya menolong namun tidak berhasil lantaran arus sangat kencang. “Setiap hujan deras di bawah jembatan memang digenangi air. Dan kemaren sore arusnya sangat kencang,” katanya.

Ridwan mengaku mendapat laporan perihal musibah yang menimpa pria 32 tahun itu sekitar pukul 15.30 WIB. Bersama relawan, timnya langsung melakukan pencarian. Pencarian belum berhasil lantaran tim lantaran aliran Sungai Citarum arus tengah kencang.

Selain itu kondisi sungai yang banyak batu kali membuat tim khawatir perahunya bocor tertancap baru. Akibatnya, proses pencarian korban agak terhambat. “Pencarian dihentikan pukul 17.00 WIB sesuai SOP (standar operating procedur) dan dilanjutkna hari ini,” katanya.

Andri (54), saksi mata, menyebut korban sudah diperingatkan untuk tidak menyeberang. Padahal tinggi air di bawah jempatan hingga satu meter.

Ia menyebut kepala korban sempat berdarah sebelum kebawa arus sungai. “Gak bisa nolong karena langsung ke bawa arus,” kata Andri ditemui di tempat kejadian perkara (TKP).

Andri mengungkapkan sudah dua kali peristiwa hanyut sudah dua kali terjadi. Namun pada peristiwa pertama, korban selamat.(use/aef/vry)

0 Komentar