PURWAKARTA-Pertanian termasuk salah satu sektor yang menggeliat di tengah pandemi Covid-19. Bahkan, sekarang ini, pertanian menjadi ujung tombak ketahanan pangan nasional dan menjadi salah satu solusi ketersediaan lapangan pekerjaan.
Bertani seakan menjadi tren di kalangan masyarakat di tengah pandemi. Walaupun memanfaatkan lahan terbatas, hasilnya sudah dapat dinikmati dalam waktu singkat.
Seperti yang telah dilakukan para santri di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in yang berlokasi di Kampung Babakantugu, Desa Sindangpanon, Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta.
Baca Juga:Sungguh Tega, Ayah Tiri Cabuli Anak Sambungnya Beberapa Kali!Hati-hati! Sering Minum Kopi Sebabkan Bau Mulut, Begini Cara Mengatasinya
Di tengah pandemi, para santri asuhan Ustaz Agus Aliyudin itu sukses mengembangkan budidaya melon jenis Inthanon (Gold Emperald) dengan menggunakan teknik green house modern. Mereka menanam melon pada lahan seluas 500 meter persegi.
Pimpinan Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in, Ustaz Agus Aliyudin mengatakan, budidaya melon ini mulai digeluti semenjak 2021 lalu. Inisiatif itu muncul sebagai upaya menggerakkan dan mengembangkan perekonomian di lingkungan pesantren.
Pria berusia 38 tahun itu menceritakan, awal mula budidaya buah melon itu terinspirasi dari komunitas himpunan ekonomi bisnis pesantren (Hebitren) se-Jawa Barat. Komunitas itu pun dipelopori oleh pesantren Al-Ittifaq Bandung.
Lebih lanjut lagi, lanjut Agus, Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in bekerja sama dan mendelegasikan sejumlah santri untuk mengikuti pelatihan budidaya buah melon di Pesantren Al Ittifaq. Hingga sekarang mendapat amanah untuk ikut mengembangkannya.
“Awalnya ide pertanian ini muncul setelah melihat Pondok Pesantren Al-Ittifaq Bandung yang sukses membudidayakan berbagai macam sayuran dan buah-buahan. Setelah itu kami diberikan kepercayaan, untuk ikut mengembangkan budidaya buah melon ini,” ucap Ustaz Agus saat ditemui di green house modern Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in, Rabu (23/3).
Ia mengatakan, untuk permodalan berasal dari pinjaman Bank Indonesia, kemudian peran Pondok Pesantren Al-Ittifaq sendiri yaitu edukasi dan pemasaran hasil dari pertanian. Dari luas lahan garapan yang ada, lanjut dia, pihaknya menanam sebanyak hampir 1.000 pohon buah melon jenis Inathon dengan menggunakan sistem greenhouse.
“Saat panen, dari 1.000 pohon melon ini menghasilkan 850 buah yang masuk kategori buah bagus dan manis atau standar. Selanjutnya, yang masuk SOP Pondok Pesantren Al-Ittifaq ada 650 buah. Karena kita bermitra, jadi buah yang masuk SOP Al-Ittifaq kita jual ke sana. Lalu sisanya di jual ke masyarakat sekitar, santri dan wali santri,”