Menumbuhkan Budaya Pembelajar di Sekolah dengan Teaching Grading

Menumbuhkan Budaya Pembelajar di Sekolah dengan Teaching Grading
0 Komentar

Teaching trading dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat ketercapaian guru dalam mengembangakan kompetensi pedagogik, profesioanal, kepribadian dan sosial. Dengan adanya teaching grading juga dapat memotivasi guru agar dapat bekerja secara optimal dengan mengembangkan semua kompetensi yang dimilikinya. Selain itu dengan dilakukannya teaching grading, guru akan mengetahui dan menyadari bagian dari proses mengajar yang harus ditingkatkan, sehingga dengan demikian akan menumbuhkan budaya pembelajar di sekolah.

Dalam pelaksanaanya, teaching grading dapat dilakukan oleh guru itu sendiri, berupa refleksi pembelajaran sendiri. Kegiatan ini memungkinkan guru mengingat kembali pengalaman pembelajaran yang baru saja dilakukan. Refleksi ini dapat dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung ataupun setelah selesai kegiatan pembelajaran.

Refleksi yang dilakukan guru ketika proses pengajaran berlangsung, guru langsung menyadari ada yang perlu diperbaiki, akan tetapi perbaikan itu diusahakan tidak diketahui oleh siswa. Sementara itu, ketika proses pengajaran selesai, guru juga dapat mencatat refleksi dirinya, yaitu dengan menuliskan kembali kelemahan dan kekurangan saat pengajaran yang baru saja selesai dilakukan. Selain dilakukan oleh guru itu sendiri, teaching grading juga dapat dilakukan dengan berkolaborasi dengan rekan sejawat ataupun guru mata pelajaran yang serumpun. Manajemen sekolah seperti pengawas, kepala sekolah, atau wakil kepala sekolah dapat pula dilibatkan dalam kegiatan teaching grading.

Baca Juga:Naik, Usulan Honor Petugas KPPS Menjadi Rp.52 MiliarPenggerak Sektor Industri dan Ekonomi, Perlu Tenaga Kerja Terampil!

Langkah-langkah yang perlu dilakukan ketika akan melakukan teaching grading diantaranya :
1. Menyiapkan dokumen pengajaran yang diperlukan seperti RPP, media pembelajaran dan alat pendukung lainnya.
2. Minta bantuan rekan untuk medokumentasikan pembelajaran kita dalam kelas. Dokumentasi yang sangat disarankan adalah dalam bentuk video.
3. Mengajarlah dengan rileks dan tidak perlu gugup. Lakukan langkah pembelajaran sesuai dengan tahapan skenario pembelajaran yang terdapat dalam RPP yang telah dibuat.
4. Ajak pengawas/kepala sekolah dan rekan yang kita anggap dibutuhkan memberikan penguatan pada refleksi proses pengajaran yang kita lakukan.
5. Bersedia menerima masukan/kritik/saran/perbaikan yang diberikan kepada kita.

Teaching Grading dilakukan bukan dalam kelas tetapi di kantor/ ruang guru atau ruang tertentu yang hanya ada guru, rekan, ataupun manajemen sekolah yang berperan dalam pelaksanaan teaching grading. Apabila diperlukan, video pengajaran dapat diputar kembali untuk melihat sesuatu yang belum dilakukan guru saat pengajaran berlangsung. Pada intinya, teaching grading, yang dinilai bukanlah guru, tetapi proses pengajarannya.

0 Komentar