Pembangunan daerah, hiruk pikuk politik walau pandemik masih menjadi berita menarik. Walau tidak mendapat simpatik bagi kalangan muda-mudi pecinta gedget abad ini.
Sedemikian rupa ekonomi dan multikreasi cara agar kehidupan tetap berputar. Secara mandiri rakyat kita harus berjibaku antara pandemik dan terus bekerja di masa ini.
Daya kritis media harus mengubah gaya. Sudut pandang pemberitaan harus berubah total. Namun esensi dan menjaga moral harus tetap ditegakan.
Baca Juga:Jalan Lingkungan di Desa Margahayu Mulai DicorBelum Ada Pembangunan di Kecamatan, Serapan Anggaran Kewilayahan Masih Nihil
Dahlan Iskan, bapak kami. Tokoh pers nasional masih percaya bahwa media cetak tetap menjadi strata tertinggi dalam dunia jurnalistik. Selain proses yang panjang untuk menjadi konsumsi pembaca, media cetak tetap menjadi pembanding terbaik dari berita maraknya sosial media. Dengan proses geting berita hingga editing yang cukup panjang dan harus dipertanggungjawabkan. Tentunya media yang dikelola secara profesional sebagaimana diatur UU Pers kita berikut kode etiknya harus menjadi garda terdepan penjaga moral kontrol media. Pertaruhan antara idealisme dan usaha koroporasi. Semua harus menyatu dalam sebuah karya, BERITA.
Sekali lagi, saya berharap para pelaku media, khususnya all team PASUNDAN EKSPRES jangan bosan melahirkan ide. Kita tidak boleh miskin ide. Dari ide, susunlah support sistem kerja dan jadilah fakta bahwa kita tetap bisa sepanjang masa. Tentunya berharap Rido dan Rahmat Allah Ta’ala, Tuhan Yang Maha Esa dan Kuasa menjadi ketentuanNya. Nasib harus kita tentukan untuk terus berjaya, biar takdir baik yang terlihat akhirnya. Sekali lagi wilujeung Milangkala ke-14 Pasundan Ekspres. Semoga jaya dan selalu berkah. (*)