PURWAKARTA-Dalam lawatannya ke Kabupaten Purwakarta, selain meninjau dan melakukan penanaman jagung dan kedelai secara simbolis, Wakil Presiden Republik Indonesia K.H. Maruf Amin meluncurkan aplikasi digital Lapak Abah-Ojek Desa dan Santri Digital Preneur, Senin (28/3).
Ada sejumlah tempat dengan luas lahan sekitar 52 hektar yang menjadi lokasi penanaman jagung dan kedelai yang merupakan bagian dari Program Integrated Farming atau konsep pertanian masa depan yang berkelanjutan.
Dalam kunjungan Wapres itu, nampak hadir Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Pangdam III/Siliwangi, Kunto Arief Wibowo, Kapolda Jawa Barat Suntana, dan Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika serta jajaran Forkopimda Purwakarta.
Baca Juga:Cara Alami Mengatasi SariawanPatroli Malam Cegah Kejahatan dan Balapan Liar di Purwakarta
Selain itu, dalam rombongan, turut mendampingi Wapres pada kunjungan kerja ini adalah Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika dan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi.
Ada juga, Staf Khusus Wakil Presiden Bambang Widianto, Masduki Baidlowi, dan M. Imam Azis, Tim Ahli Wapres Farhat Brachma, serta Plt. Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Sekretariat Wapres M. Zulkarnain dan perwakilan dari jajaran pengurus Yayasan Dewa Dewi Indonesia.
Wapres juga menyaksikan secara langsung penyerahan bantuan sarana produksi pertanian dari Kementerian Pertanian serta hewan ternak dari Yayasan Dewa Dewi Indonesia kepada enam orang perwakilan petani Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) setempat.
Kemudian, acara dilanjutkan di lingkungan Pemkab Purwakarta, Wapres nampak meresmikan peluncuran Aplikasi Lapak Abah-Ojek Desa dan Santri Digital Preneur.
Dalam keterangannya, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan, ia mengajukan kepada Wapres dan Kementerian Pertanian agar lahan tidur seluas 300 hektar milik Perhutani juga bisa dilakukan penanaman jagung dan kedelai.
“Agar, garapan petani semakin luas yang tadinya lahan tidur yang tidak produktif, jika digarap akan menghasilkan dua produk pertanian yaitu jagung dan kedelai yang sangat dibutuhkan,” kata Ambu Anne.
Ia juga mengapresiasi atas penunjukan Kabupaten Purwakarta sebagai tempat pertama atau percontohan untuk program integrated farming. “Semangat juga bagi para petani yang hari ini difasilitasi dan hasilnya sudah diakomodir oleh pusat melalui kementerian pertanian,” jelasnya.(mas/ysp)