Terendam Banjir, Jalan Penghubung Antar Desa di Pagaden Barat Rusak

Terendam Banjir, Jalan Penghubung Antar Desa di Pagaden Barat Rusak
DADAN RAMDAN/PASUNDAN EKSPRES BANJIR: Pengendera kesulitan saat melewati jalan kabupaten yang terendam banjir di Pagaden Barat.
0 Komentar

“Prioritas dalam 2 tahun belakang ini, pemerintah lebih ke mengutamakan kesehatan dahulu. Insya Allah di 2022 dan 2023 kita akan kebut lagi ke pembangunan dan infrastruktur,” paparnya  dalam program Bincang-bincang Pasundan di kanal YouTube Pasundan Ekspres.

Hari mengungkapkan, data yang dimiliki PUPR Kabupaten Subang, dalam memperbaiki jalan di seluruh Kabupaten Subang dibutuhkan dan sekitar Rp700 Miliar.

“Sedangkan APBD kita hanya mampu membiayai sekitar Rp200  Miliar per tahun. Jika ke depan tidak ada recofusing lagi, maka kita akan mampu selesaikan sekitar 3 sampai 4 tahun lagi,” tegasnya.

Baca Juga:Bangun Smart City di Subang Smartpolitan, Kota Mandiri Terintegrasi Seluas 2.727 HektareBRI Dukung Joyland Festival Jadi Momentum Baru Kebangkitan UMKM

Namun tidak hanya bergantung pada APBD saja, Hari juga mengungkapkan ada ketersediaan bantuan keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Pusat juga. Saat ditanyai berapa panjang jalan rusak di Kabupaten Subang, Hari menjawab menurut data tercatat sekitar 100 Km.

“Tapi sebenarnya jalan rusak itu lebih dari 100 Km. Ada rusak berat, sedang dan ringan, ada sekitar 30 sampai 40 persen jalan rusak. Artinya, kalau 1.032 Km jalan Kabupaten rusak, artinya 30 persennya saja sudah sekitar 300 Km,” paparnya.

Maka dari itu, Hari berharap dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat. Peran serta masyarakat dalam pembangunan menurutnya sangat vital, terutama dengan pajak yang dibayarkan.

“Dengan pajak, walaupun PBB hanya Rp 10 ribu, tapi dampaknya sangat besar,” tukas Hari.(dan/idr/ysp)

Laman:

1 2
0 Komentar