Rektor UBP Dedi Mulyadi Dikukuhkan Jadi Guru Besar Ilmu Manajeman

Rektor UBP Dedi Mulyadi Dikukuhkan Jadi Guru Besar Ilmu Manajeman
AEP SAEPULOH/PASUNDAN EKSPRES PENGUKUHAN: Sidang senat pengukuhan Rektor UBP Dedi Mulyadi menjadi Guru Besar Ilmu Manajeman.
0 Komentar

KARAWANG-Dedi Mulyadi, putra asli Karawang yang kini telah berhasil meraih Guru Besar Ilmu Manajemen barangkali menjadi satu-satunya putra asli Karawang yang mendapatkan gelar tersebut. Jelas perjuangannya tidak semudah membalikan telapak tangan.

Dedi kecil semenjak sekolah SD tidak pernah mengenakan sepatu, bahkan untuk mengenakan sendal saja tidak pernah, hanya telanjang kaki.

“Dulu saya waktu Seolah Dasar (SD) itu jalan kaki lebih dari 5 km melewati jalan perkampungan, lokasinya di kopel Klari, tepatnya di daerah pasir panjang kalau sekarang mah sudah banyak perumahan disana,” kata Prof Dedi Mulyadi, SE., MM, di Aula UBP Karawang, Rabu (30/3)

Baca Juga:Pabrik Aqua Subang Raih Penghargaan Top CSR Awards 2022Pelajar dan Mahasiswa Komitmen Sukseskan Pemilu 2024

Prof Dedi juga mengaku semenjak ia mengeyam pendidikan di SD, ia tidak pernah mengenakan sepatu, atau sandal, alias nyeker.

“Saya dari kelas 1 sampai kelas 6 tidak pernah mengenakan sepatu, saya masih ingat betul sekali- kalinya saya kesekolah mengenakan alas kaki itu juga bukan sepatu tapi pakai sendal yang sudah jelek, rusak saat mengambil ijazah.” ujar Prof Dedi sambil terkekeh.

Rektor UBP ini juga mengaku ia sering di bully sama teman- temannya saat SD karena ia ke sekolah nyeker (tanpa alas kaki-red) sekalipun mengenakan alas kaki, mengenakan sandal butut saat mengambil ijazah.

“Habis- habisan saya di Bully sama teman- teman di sekolah, tapi Alhamdulillah itu semua tidak membuat saya sakit hati, tidak cengeng dan saya terus bergerak,” ungkapnya.

Lahir bukan dari kalangan orang kaya, tentu menjadi hambatan bagi orang- orang untuk bersekolah, namun tidak bagi Prof Dedi, meski hidup dalam keadaan serba kekurangan ia memiliki orang tua yang selalu mendukung keinginan anaknya untuk bersekolah ke SMP.

“Saya masuk SMP berkat ibu saya, dan saya harus menjual kambing, itu juga kambing dari uang pemberian tetangga, kerabat saat saya di khitan, dan setiap hari saya menggembala kambing dan alhamdulillah saya bisa masuk SMP kemudian masuk SMEA,” kata ayah dari tiga anak ini.

Prof Dedi mengenyam pendidikan S1 di Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang, tidak seperti mahasiswa lain yang membayar kuliah dengan gampang, tetapi ia selalu menunggak bayar kuliah.

0 Komentar