Berkumur dengan Penyegar saat Puasa, Boleh Asal…

Berkumur dengan Penyegar saat Puasa, Boleh Asal... (ilustrasi berkumur)
Berkumur dengan Penyegar saat Puasa, Boleh Asal... (ilustrasi berkumur)
0 Komentar

RAMADHAN – Untuk setiap karyawan dan pekerja kantor, meskipun bulan Puasa, tetap harus menjalankan kewajiban-kewajiban di kantor atau pun di tempat kerja.

Akan tetapi, biasanya ketika harus bertemu dengan orang, seperti rapat atau lainnya, ada kalanya mengalami insecure atau merasa tidak percaya diri akan bau mulut saat puasa.

Maka dari itu, biasanya kita gunakan obat penyegar mulut agar mulut menjadi wangi. Tetapi apakah boleh digunakan saat puasa?

Lihat Juga: Hukum Berhubungan Suami Istri di Bulan Ramadhan

Baca Juga:Nama Asteroid yang Menghancurkan Dinosaurus!6 Faktor Penyebab AC Terasa Tidak Dingin di Malam Hari!

Menjawab perihal itu, Mukhlis Latasi, Ustadz yang juga pengajar di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, memberikan penjelasan. Dirinya menyatakan bahwa berkumur kumur menggunakan penyegar ketika berpuasa tidak membatalkan puasa. Asalkan dilaksanakan dengan hati hati agar tidak sampai ada tertelan.

Berkumur dengan Penyegar saat Puasa, Boleh Asal…

“Berkumur dengan larutan penyegar, pasta gigi atau sejenisnya yang ada rasanya sebenarnya tidak masalah selama tidak berlebihan. Setelah kumur kumur, dicuci sampai sekiranya tidak ada bekas rasa dari penyegar,” terang ustadz Mukhlis Latasi, dilansir via Jawapos

Ia pun melanjutkan, jika sehabis berusaha optimal membersihkan mulut dari rasa penyegar namun masih tetap ada bekas rasanya, Ia menyebut, rasa tersebut tidak membatalkan ibadah puasa.

“Kalau masih tetap ada sedikit rasa, itu dimaafkan,” tutur Mukhlis Latasi.

Selanjutnya, kata Ustadz Mukhlis, kasus tersebut sama dengan ketika kita makan sahur dengan makanan yang manis. Usai melaksanakan ibadah sahur, ternyata sampai waktu salat Subuh, rasa manis itu tetap ada, maka hal itu tidak membatalkan puasa.

“Sama dengan ketika kita sahur makanan yang manis. Setelah sahur kita berkumur hilangkan bekas makanan di mulut. Setelah Subuh kan kita tidak boleh makan, kalau masih tetap ada rasanya, itu dimaafkan,” pungkasnya. (Jni)

0 Komentar