RAGAM – Dari lahan sekitar 200 meter persegi yang terdapat di daerah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Bambang Kuspriyatna menanam berbagai tumbuhan pangan. Salah satunya ialah bayam brasil dan malabar. Founder Kebun Pahlawan 10 itu pun menanamnya dengan metode permakultur
Metode Permakultur dipilih Bambang dan istrinya, Lena Karolina, ketika menggarap lahan itu. Yakni, sistem budidaya tanaman sesuai ekosistem alam.
’Tidak ada yang pakai pestisida. Pupuk juga semuanya alami, dari kompos dan kotoran hewan,” terang Bambang.
Baca Juga:Bukan Bala-bala, Ini Menu Kesukaan Raisa untuk Buka PuasaMinim Sarana Pendukung, Kantor Arsip KBB Rawan Rusak
Cara mengusir hama, Bambang menanam sejumlah tumbuhan yang mengundang predator. Sebagaimana bunga matahari, kenikir, bunga telang, serta tanaman perdu lainnya. Dengan begitu, predator seperti tawon, laba-laba, kadal, tikus, dan ular akan datang.
’’Seperti membuat ekosistem alam yang baru. Kalau dilihat, kok berantakan banget sih. Malah, ini kami membuat hutan mini di lahan terbatas. Anak saya pernah nemu sisik ular waktu bersih-bersih kebun,’’ ungkap pria 40 tahun tersebut.
Tanaman bayam menjadi favorit Bambang dan keluarga untuk dijadikan masakan. Khususnya bayam brasil (Altehernanthera sissoo) dan bayam malabar (Basella alba). Tekstur daun dua bayam itu lebih tebal ketimbang bayam biasa (Amaranthus sp). Ukuran penampang daunnya juga lebih lebar. Dua tanaman bayam itu bisa dikonsumsi mentah maupun dimasak. ’’Ini edible,’’ papar Lena, dilansir via Jawapos.
Cara Menanam Bayam Brasil dan Malabar Tanpa Pestisida
Saat berkunjung ke Kebun Pahlawan 10, Jawa Pos mencoba memakan mentah bayam brasil dan bayam malabar. Daun yang agak tebal menjadikan lebih renyah saat dikunyah. Namun, bayam malabar sedikit terasa getir akibat sedikit bergetah.
’’Maka, pengolahannya harus diremas-remas dulu daunnya, lalu direndam pakai air garam sebelum dimasak,’’ terang Bambang
Daun bayam malabar juga bisa digunakan keperluan medis untuk menyembuhkan luka lecet atau goresan. Cukup diremas-remas, kemudian dibalurkan ke permukaan kulit yang luka. ’’Nggak perih. Justru adem,” ungkap Lena.
Bambang mengatakan, bayam brasil merupakan tanaman yang cukup kuat. Berawal dari satu polybag yang dibeli dari salah seorang kenalan di Bali. Lantas, dia memotong bayam brasil menjadi tiga bagian. Kemudian, ditanam dengan teknik setek. Perawatannya juga mudah. Yang terpenting terkena sinar matahari.