Ketika Ridwan Kamil Sowan ke Rumah Butet Kartaredjasa
YOGYAKARTA – Gubernur Ridwan Kamil menyatakan Jabar siap membantu upaya penerjemahan kitab Babad Padjadjaran dari bahasa Jawa kuno ke bahasa latin dan Indonesia.
Penerjemahan kitab Babad Padjadjaran penting guna mengetahui sejarah dengan lebih pasti dalam konteks hubungan kultural antara Sunda dan Jawa.
Upaya ini juga dimaksudkan untuk menjaga kesejukan budaya menjelang hajat demokrasi 2024.
Baca Juga:Ridwan Kamil: Pegang Teguh Syariat Islam Untuk KeadilanPentingnya Pendidikan Kependudukan dalam Mempersiapkan Generasi Emas 2045
Hal itu dikatakan Gubernur saat bertemu budayawan Bambang Ekoloyo Butet Kartaredjasa yang akrab dipanggil Butet Kartaredjasa di kediamannya, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (6/4/2022).
“Ini adalah tahap dua (kerja sama) dengan non- Government, wujudnya community to community,” ujar Ridwan Kamil.
Kerja sama budaya Jabar – DIY sudah dimulai dengan saling kunjungan gubernur masing – masing Desember 2021. Diawali dengan sowan Gubernur Ridwan Kamil yang dibalas dengan napak tilas Sri Sultan Hamengkubuwono X sekaligus pertemuan budaya di Kota Bandung. Kini di awal 2022, Ridwan Kamil ingin memperkuat jalinan kerja sama.
“Di tahun 2022 seiring COVID-19 yang surut kami ingin ada kerja sama kegiatan antara seniman Yoyakarta dengan Jawa Barat. Secara konkret ada cerita tentang Padjadjaran dalam satu kitab yang belum tahu isinya apa, karena bahasa Jawa kuno,” ungkap Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil mengatakan Jabar siap membantu penerjemahan kitab Babad Padjadjaran menjadi literasi sejarah nusantara yang ditulis dalam bahasa latin dan Indonesia.
“Saya akan support untuk terjemahkan (kitab Babad Padjadjaran) ke latin dan bahasa Indonesia. Dan nanti kita carikan bentuk ekspresi kebudayaannya. Mudah-mudahan dialog budaya ini bisa mencairkan suhu politik. Berita politik panas, kita: Yogyakarta – Jawa Barat di tengah saja agar seimbang,” katanya.
Butet Kartaredjasa mengaku terkejut dengan kedatangan Gubernur Jabar sekaligus kawan lamanya. Perjumpaan terakhir keduanya sudah cukup lama.
Baca Juga:Meta Luncurkan Fitur Terbaru untuk Messenger, Fungsinya Begini…Tidak Cukup untuk Usaha, Dana Pinjaman Bergulir Nanggung
“Surprise banget saya ketamuan Kang Emil, kawan lama saya sebelum jadi pejabat, sebagai sesama orang seni, beliau arsitek. Ini adalah hal inspiratif yang tercetuskan dalam percakapan ini tentang semacam rekonsiliasi kultural Jawa dan Sunda. Kalau mengingat sejarah, mitos, itu ada ketegangan dua kultur antara Jawa dan Sunda,” ujarnya.