BANDUNG BARAT-Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengklaim jika kemacetan di kawasan Padalarang mulai bisa terurai dengan kehadiran Flyover Simpang Padalarang yang menghubungkan dari Gate Tol Padalarang ke Kota Baru Parahyangan.
Kemacetan yang biasanya selalu terjadi setiap hari di jam-jam sibuk, intensitasnya mulai berkurang sekitar 30%. Sebab dengan diputarkannya kendaraan ke kawasan Kota Baru mampu mendelay kendaraan sehingga tidak langsung menumpuk masuk ke jalan protokol Padalarang-Ciburuy.
“Adanya Flyover Simpang Padalarang sangat bermanfaat bagi semua, karena kemacetan di Padalarang dan sekitarnya bisa terurai,” kata Kepala Dinas Perhubungan, KBB, Lukmanul Hakim, Rabu (13/4).
Baca Juga:PT. Pos Indonesia Menyalurkan Langsung Bantuan Sembako Tunai untuk 160 Ribu Warga KBBSambut Ramadhan, IM3 Ajak Milenial Purwakarta #KembaliSilaturahmi, Ada Kuota Besar Freedom Internet
Flyover sepanjang 340 meter dan lebar 18 meter itu diinisiasi oleh Pemda KBB karena melihat kemacetan kendaraan di kawasan Padalarang yang sudah sedemikian parah. Apalagi kawasan Padalarang, menjadi salah satu kecamatan yang perkembangannya sangat pesat setelah KBB dimekarkan dari Kabupaten Bandung.
Jumlah kendaraan yang setiap tahun terus naik, tidak diimbangi dengan penambahan infrastruktur jalan di kawasan Padalarang. Oleh sebab itu, Bupati Bandung Barat Aa Umbara saat naik menggantikan Bupati Abubakar, dalam penyusunan RPJMD KBB Tahun 2019-2023 menetapkan jika pengentasan kemacetan di Padalarang jadi salah satu prioritas.
Rencana itu berhasil terealisasi setelah PT Bela Putra Intiland sebagai pengembang perumahan Kota Baru Parahyangan, mengucurkan anggaran CSR senilai Rp100 juta untuk pembangunan flyover. Groundbreaking flyover ini dilakukan Bupati Aa Umbara Sutisna Rabu (3/3/2021), dan setelah sembilan bulan dibangun diresmikan oleh Plt Bupati Hengki Kurniawan pada Jumat (26/11/2021).
Lukman menambahkan, Flyover Simpang Padalarang bukan hanya berimbas ke kawasan Padalarang tapi juga ke Cimareme. Kemacetan di kawasan Cimareme yang begitu berat sedikit bisa terurai, meski untuk bisa mengatasi kemacetan secara keseluruhan harus ada daya dukung flyover di pertigaan Cimareme.
Pihaknya kini sedang mengkaji penataan kawasan yang terintegrasi. Selesainya pembangunan Pasar Tagog, berhentinya Kereta Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Padalarang, dan dibangunnya Terminal Curug Agung, jangan sampai menimbulkan kemacetan. Sehingga penataan mulai dari Cimareme, Simpang Padalarang, Pasar Tagog, dan kawasan Stasiun Padalarang, harus dilakukan.