SUBANG-Kebakaran di pasar tradisional sering kali disebabkan oleh korsleting listrik. Persoalan kebakaran ini menjadi atensi dari PLN.
Manager PT PLN ULP Subang Marudji mengatakan, untuk mencegah kebakaran yang bisa saja terjadi di pasar tradisional, PLN akan melakukan silaturahmi dengan pengelola pasar tradisional. Dalam kesempatan tersebut akan diberikan edukasi pencegahan kebakaran akibat korsleting listrik.
Marudji menyampaikan, di pasar tradisional ditemukan banyak jaringan kabel yang tidak sesuai dengan standar. Tidak dipasang oleh orang yang mahir dan berkompeten.
Baca Juga:Layanan Digital Semakin Lengkap, BRI Gandeng Traveloka Tambah Fitur Travel di BRImoJadi Best Market Maker, Bank Indonesia Apresiasi BRI Dengan 5 Penghargaan
PLN menawarkan diri jika pengelola pasar ingin melakukan perbaikan kabel atau jaringan yang ada di pasar tradisional. PLN akan memastikan instalasi kabel sesuai dengan standar.
“Kita akan melakukan perbaikan sesuai dengan standar kita, agar tidak terjadi korsleting,” jelasnya.
Manager PT PLN ULP Pamanukan Rudi Kurniawan mengatakan, potensi kebakaran di pasar tradisional bisa terjadi karena sambungan jaringan atau kabel per 1 KWH dipakai 5-10 pengguna.
“Jika dipasang oleh orang yang tidak paham, potensi kebakaran tinggi,” ujarnya.
PLN berencana melakukan kunjungan ke pasar tradisional yang baru dibangun. Seperti pasar tradisional Ciasem dan Pusakanagara.
Kunjungan itu agar pemasangan instalasi kelistrikan sesuai standar PLN.
“Kita akan sosialisasi ke pasar tradisional yang baru dibangun,” katanya.
Sementara itu, Kepala DKUPP Kabupaten Subang Dr Yayat Sudrajat mengimbau kepada para pedagang untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan. Sebagai upaya mencegah kebakaran.(ygo/ysp)