BANDUNG-Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memaparkan, siapapun yang terpilih dan memimpin bangsa Indonesia di tahun 2024 yang akan datang, harus dapat menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila terutama sila ke 4.
“Apapun yang terjadi di 2024, apapun dan siapapun yang melanjutkan, tugas kita adalah berikhtiar dengan cara-cara beradab. Jangan sampai nikmat bangsa dan negara kita jatuh seperti halnya di Ukraina karena perang,” jelas Ridwan Kamil dalam sambutannya di acara KNPI Jawa Barat, di Hotel Grand Pasundan, Kota Bandung, Selasa (26/4).
“Karena pemimpinnya tidak bisa sila ke 4, tidak bisa bermusyawarah sehingga semuanya bersikukuh dan bersikeras,” imbuhnya.
Baca Juga:Mensyukuri Holding Defend ID, PT. Dahana Bagikan 3000 Paket SembakoRasa Pedas Daun Jeruk sampai Rasa Coklat, Jadikan Basreng Mang Barna Siap Mendunia
Dirinya pun menghimbau kepada para pemuda yang ada di Jawa Barat agar tidak terjadi perpecahan, maka harus diselesaikan secara bermusyawarah seperti yang disebutkan dalam sila ke-4.
“Di tempat lain boleh terpecah-belah, tapi tidak boleh di tanah Jawa Barat. Kenapa? karena kita ini adalah masyarakat Siliwangi silih asah silih asuh silih asih silihwawangi,” ucapnya.
“Jadi apapun yang terjadi, Sila keempat menjadi sebuah solusi, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan. Semua urusan apa pun itu harus dimusyawarahkan,” sambungnya.
Emil, sapaan akrab dari Gubernur Jawa Barat ini mengingatkan agar pemuda di Jawa Barat harus memiliki fisik yang sehat, cerdas, serta harus mempunyai IQ, dan SQ. Hal tersebut diingatkan, agar para pemuda di Jawa Barat tidak termakan dengan penyebaran isu hoax yang nantinya dapat menimbulkan provokasi dan terjadi perpecahan.
“Kalo Jabar mau juara lahir batin, saya titip pemudanya punya 4 nilai tadi. Insya Allah kalo itu terjadi oleh KNPI, kita akan memanen generasi emas bukan di jaman saya, tapi 2045 akan ada pemuda yang akan menjadi seperti saya atau yang lainnya,” tuturnya.
Dia menyampaikan kepada masyarakat, harus bersyukur bisa tinggal di Jabar, sebab menurutnya ekonomi di Jabar lebih tinggi dari nasional.
“Kepuasan publiknya juga, ekspor nomor 1 di Indonesia, Investasi juga. Jadi tidak ada yang bisa mengalahkan kita dari sisi sumber daya kecuali tadi yang semua saya pidatokan bubar jalan. Makanya saya tidak mau pemuda Jabar itu bubar karena pertengkaran,” jelasnya