Dia mengaku, selama 2 bulan ke belakang, perbaikan pasca longsor baik rumah atau TPT, belum ada eksekusi dari pihak Desa Bojong.
“Pengerjaan (TPT) baru dari 2 Minggu ke belakang. Kalau perbaikan rumah rencananya akan dilakukan nanti hari Minggu besok (29 Mei 2022),” ujar Asep.
Terkait tudingan lambatnya perbaikan dan kurangnya perhatian terhadap korban longsor di Nagreg tersebut, Asep mengaku, pihak Desa Bojong sudah memberikan upaya yang maksimal.
Baca Juga:Tak Dioptimalkan, Mesin Parkir di Kota Bandung TerlantarPedagang Keluhkan Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok, Sepi Pembeli Pendapatan Turun
“Kita selalu berkoordinasi dengan berbagai Kecamatan, Dinsos, BPBD, Disperkimtan dan dinas terkait lainnya membahas upaya bantu korban longsor,” ucapnya.
“Mungkin ada keterlambatan, tapi tetap kita perhatikan bukan berarti mengabaikan (korban longsor). Harapannya mudah-mudahan tidak ada lagi bencana dan semoga perbaikan ini bisa secepatnya terselesaikan,” tutup Asep.
Diketahui sebelumnya, 3 rumah di Kampung Pasir Huut, RT02 RW08, Desa Bojong, Kecamatan Nagreg tergerus longsoran Tembok Penahan Tebing (TPT) dan sedikitnya memakan satu korban meninggal dunia. TPT yang ambruk pada 13 Maret 2022 lalu itu sempat ditutupi terpal guna meminimalisir adanya longsor susulan.
Pada 15 Maret 2022, Bupati Bandung, Dadang Supriatna pernah mengunjungi keluarga korban serta warga yang rumahnya turut terdampak akibat longsor.
Dalam kunjungannya, Dadang meminta agar pihak dinas terkait ikut membantu untuk memperbaiki rumah warga yang rusak akibat dihantam longsor. Tak hanya itu, Dadang pun mengusulkan solusi pasca terjadinya longsor di Desa Bojong supaya pihak Pemerintahan Desa melakukan pendataan.(je/sep)