SUBANG-Geliat sepak bola di Pantura terus berkembang. Sekolah Sepak Bola (SSB) Perssa Pamanukan terus berkomitmen dalam sepak bola usia dini.
Founder SSB Perssa Pamanukan Asep Yovi Rivai mengatakan, SSB Perssa terus mengikuti kompetisi kelompok usia mulai dari U-9 hingga U-15.
Apalagi saat ini di Kabupaten Subang juga telah hadir Subang Junior League yang mewadahi kompetisi.
Baca Juga:Warga Berharap Bupati Bisa Berlaku AdilFaris Sukses Sabet Juara 1 Pencak Silat
“Ada kompetisi juga di Subang di Serangpanjang untuk Subang Junior League, itu sangat membantu,” katanya.
Keberadaan kompetisi sangat penting agar SSB terus berkembang. Sebab tidak hanya latihan, kompetisi juga akan berdampak pada perkembangan sepak bola anak usia dini.
Asep menambahkan, Perssa sendiri mengikuti ajang SJL untuk Kelompok Usia (KU) 10 dan 12 tahun.
Perssa juga rutin mengikuti ajang di luar kabupaten Subang seperti Fussbal Junior League (FJL) yang saat ini dilaksanakan untuk U-15 serta terakhir mengikuti event di Cirebon untuk U-9.
“Alhamdulillah saat di Cirebon kita masuk semi final,” imbuhnya.
Bahkan saat ini di ajang SJL U-10 Perssa memuncaki klasemen sementara dengan torehan 4 kemenangan dengan memasukkan 17 Gol dan kemasukan 1 gol. Capaian ini terbilang menarik, jika melihat perkembangan secara statistik.
Namun Perssa sempat mendapat pengurangan poin karena tim yang datang kurang dari 14 Pemain.
“Alhamdulillah, tapi memang kemarin dikurangi karena anak-anaknya dibagi dua. Ada yang terjun di SJL dan ada juga yang terjun di Cirebon itu,” tuturnya.
Baca Juga:Gabah Kering Dihargai Murah, Hanya Rp4.500 per KilogramDinas Pendidikan Pusatkan Latihan Hadapi Lomba Tingkat Jabar
Untuk di Pantura, kata Asep, belum begitu banyak SSB meski diakui ada banyak talenta. Namun kini beberapa SSB mulai muncul dan serius berkompetisi seperti Princess Wijaya Saputra dari Ciasem serta beberapa SSB lain.
Keberadaan SSB Perssa bukan tanpa kendala. Saat ini kendala yang dihadapi adalah lapangan yang sering terendam air ketika hujan dan menyebabkan lapangan becek serta rumput yang tumbuh pesat.
“Kondisi lapangan juga kadang jadi kendala tapi kita terus berupaya untuk mengatasinya agar pembinaan sepak bola dan perkembangannya bisa sejalan dengan kesenangan anak-anak yang kini terus mengasah skill bolanya,” pungkasnya.(ygi/ysp)