SUBANG-Polemik pendirian SMA Negeri di Kecamatan Binong masih belum menemui titik terang. Saat ini, penyelesaian dan jalan keluar terus diupayakan termasuk menampung aspirasi-aspirasi petani dan stake holder terkait.
Ketua KTNA Kecamatan Binong Iin Warsinta menyampaikan, beberapa waktu lalu pihaknya telah bertemu dengan Dinas Pertanian untuk menyampaikan aspirasi terkait polemik yang ada. Pada pertemuan dengan Kepala Dinas Pertanian beberapa waktu lalu, Iin menyebut ada 4 poin yang disampaikan diantaranya yakni selama masih ada lahan yang lain diharapkan pembangunan SMA Negeri Binong tidak dilakukan di lahan demplot tersebut.
“Jangan membangun sekolah di lahan Demplot BPP, karena lahan pemberian dari PGRI seluas 1 hektare sudah disiapkan,” ucap Iin.
Baca Juga:Transformasi Digital Tidak Bisa Ditawar: Digitalisasi Dalam Kerangka ESG Dukung Bisnis Mikro BRI Tumbuh & SustainJNE Raih Penghargaan Pemenuhan Kewajiban Pajak
Kedua, ia menyarankan agar membangun gedung SMA berdampingan dengan SMK pertanian yang lahannya juga milik pemerintah. “Bisa disitu juga karena sama-sama dari Dinas pertanian, sekalipun punya aset pemda,” jelasnya.
Iin menyarankan agar bekerjasama dengan SMK Farmasi yang berdiri didekat SMPN 1 Binong. “Kenapa tidak kerja sama dengan SMK Farmasi yang sudah punya yayasan dan lokasi tempatnya sudah ada dekat SMPN 1 Binong. Gedungnya sudah ada tapi siswanya belum ada, ini orang pendidikan lebih mengerti lah,” tuturnya.
Namun jika harus menerima keputusan Bupati Subang terkait pembangunan tersebut dilakukan dilahan demplot tersebut. Iin berharap, Ruislag atau tukar guling lahan untuk demplot pertanian dipindahkan ke lahan yang sama startegisnya.
“Kami minta ijin untuk dipindahkan ke lokasi strategis sebagai lahan Demplot yg harus kelihatan. Dalam arti dijual beli yg lebih dekat hamparannya dengan BPP Binong dan pinggir jalan,” imbuhnya.
Menurutnya, KTNA Kecamatan Binong dan Gapoktan serta perwakilan Poktan yg ada di Kecamatan Binong, hanya bisa berharap atas kebijakan Pak Bupati, untuk selalu tetap mendukung dan menjaga ketahanan pangan juga menjadi lumbung pangan nasional.(ygi/vry)