Adapun dalam ajang Pasar Senggol Turki, BRI memperkenalkan tiga produk UMKM binaan kepada konsumen manca negara yaitu Soloputri, Rendang Oma Keenan dan Bebek Jawara. Sebagai sponsor, BRI pun memfasilitasi dua pelaku UMKM untuk mengikuti bazar secara langsung di Pasar Senggol Turki 2022.
Pertama, Soloputri (@soloputri.id) yang merupakan UMKM tekstil artisanal yang diwarnai indigo. Soloputri berdiri sejak November 2017 yang memproduksi tekstil berkualitas tinggi oleh perajin lokal wanita Indonesia. Dalam memproduksi tekstilnya, Soloputri menggunakan teknik kombinasi antara tie dye atau jumputan dalam bahasa Jawa dengan batik kontemporer modern. Solo Putri telah merambah pemasarannya hingga Australia dan pasar Amerika.
Kedua adalah Rendang Oma Keenan yang memproduksi berbagai jenis rendang. Rendang Oma Keenan memiliki berbagai pilihan rendang mulai dari rendang berbahan dasar daging sapi, berbahan dasar ikan, hingga berbahan dasar sayuran.
Baca Juga:Ridwan Kamil: Saya Bersaksi, Eril Wangi seperti Daun EucalyptusAgus Harimurti Yudhoyono Takziah ke Kediaman Gubernur Ridwan kamil
Ketiga Bebek Jawara yang merupakan olahan makanan dengan cita rasa special berbahan dasar daging. Olahan ini berupa daging ayam dan daging bebek dengan varian rasa khas cita rasa nusantara.
Di sisi lain, terkait UMKM yang didorong untuk go global, Amam mengatakan saat ini sudah banyak pelaku usaha yang dinaik kelaskan BRI. Berdasarkan data Maret 2022, di segmen kecil dan menengah sudah ada sebanyak 3.177 nasabah yang berorientasi ekspor.
“Tentunya, dengan upaya-upaya yang terus dilakukan BRI seperti mendukung Pasar Senggol Turki 2022, kami optimis bahwa jumlah ini akan terus meningkat,” lanjut Amam.
Menurutnya, BRI mempunyai semacam “sekolah ekspor” di mana nasabah diajak melalui tahapan journey untuk menembus pasar internasional. Dimulai dari menjadi go modern dalam hal memperbaiki kualitas produk, meng-create story behind produk, packaging, branding, termasuk juga bagaimana mengelola keuangan, manajemen pemasaran, dan secara tertib melakukan pembukuan.
“Setelah itu kita juga akan ajak mereka untuk Go Digital. Next step-nya kita ajak lagi mereka untuk Go Online. Jadi kita sudah mulai mengenalkan pasar yang lebih luas, tidak hanya pasar lokal dimana dia memproduksi barangnya, tapi juga pasar yang lebih luas melalui e-commerce. Terakhir, setelah berhasil di situ maka kita ajak mereka untuk memperluas lagi pasarnya dengan Go Global,” kata Amam menjelaskan.