BANDUNG BARAT-Kendaraan operasional Dinas Damkar dan Penyelamatan, Kabupaten Bandung Barat (KBB), banyak yang sudah tidak layak. Sehingga terkadang ketika ada laporan kejadian kebakaran, penanganannya tidak maksimal akibat keterbatasan armada yang ada.
Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan, KBB, Meidi, mengakui kondisi tersebut. Untuk itu pihaknya bakal melakukan peremajaan armada khusus untk truk pemadam, karena armada yang ada dalam kondisi tidak layak jalan dan sudah berusia tua.
“Kami hanya punya enam unit armada damkar, tersebar di Pos Lembang, Cililin, Cikalongwetan, dan Mako Damkar KBB di Kota Baru Parahyangan. Tiga kendaraan di antaranya sudah tidak layak jalan,” kata Meidi, Rabu (8/6).
Baca Juga:HUT Kabupaten Bandung Barat ke 15, Kang Hengki Kurniawan Ajak Pensiunan dan Mantan Pemimpin Bersatu, Acara Puncak jadi Hiburan bagi MasyarakatTercatat Ada 28 Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan di KBB, Program Geprak Dorong Masyarakat Berani Lapor
Dikatakannya, tiga unit kendaraan yang tidak laik jalan jarang dipergunakan. Kalaupun turun ke jalan digunakan saat kondisi darurat dan fungsinya sebagai pemback up. Untuk itu dirinya berharap bisa menambah lima armada baru.
“Tambahannya, dua unit fire truck, dua water supply, dan satu unit mobil komando. Pekan ini jika tidak ada kendala bisa tereisasi,” ujarnya.
Untuk melakukan peremajaan armada tersebut, pihaknya mengelontorkan anggaran sebesar Rp7,9 miliar. Adanya tambahan lima unit armada baru ini, lanjut Meidi, maka total armada truk damkar yang dimiliki KBB berjumlah 11 unit.
Rencananya satu unit fire truck dan satu unit water supply akan ditempatkan di kompleks Pemda KBB, untuk mempercepat penanganan bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sisanya akan ditempatkan di pos utama dan wilayah seperti Lembang, Cililin, dan Cikalongwetan.
“Kalau bicara ideal tentunya belum, karena mestinya di setiap kecamatan ada satu unit truk damkar. Namun dengan armada yang ada nanti, kita akan optimalkan untuk mengcover wilayah-wilayah yang belum terjangkau,” pungkasnya.(eko/sep)