SUBANG-Tidak ada waktu yang tepat untuk memulai sebuah usaha selain hari ini. Artinya semakin cepat maka akan semakin baik.
Seperti yang dilakukan Rizky Alfianto (24) yang memulai usahanya di bidang budidaya ternak ayam petelur.
Beralamat di Kp. Purwajaya, Desa Parapatan, Kecamatan Purwadadi Timur, Kabupaten Subang, usahanya sudah berdiri dan berjalan sejak tahun 2021, dengan populasi 360 ekor ayam hingga saat ini menjadi 520 populasi.
Baca Juga:Demi Penanganan Maksimal, Damkar Kabupaten Bandung Barat Melakukan Peremajaan Fire TruckHUT Kabupaten Bandung Barat ke 15, Kang Hengki Kurniawan Ajak Pensiunan dan Mantan Pemimpin Bersatu, Acara Puncak jadi Hiburan bagi Masyarakat
“Walaupun usaha saya ini masih di bilang merintis, populasi ayamnya masih terbilang sedikit belum mencapai ribuan, tetapi saya tidak gengsi dan patah semangat,” ujar Rizky kepada Pasundan Ekspres, Kamis (9/6).
Dia menjelaskan telur merupakan kebutuhan pokok semua orang dan bisa digunakan untuk olahan makanan apa saja. Disaat harga lauk pauk lainnya relatif mahal maka pilihan masyarakat akan jatuh kepada telur.
“Biasanya saya hanya memasok telur ke agen dan warung-warung yang ada di sekitar desa ini. Tetapi, jika produksi telur sedang meningkat saya bisa memasok telur ke warung makan yang ada di daerah Kecamatan Purwadadi,” tukasnya.
Menurut Rizky, saat ini produksi telur ayam sedang menurun. Biasanya populasi ayam menghasilkan 450 butir telur dalam sehari, sekarang hanya bisa menghasilkan 250 butir perhari.
“Faktor menurunya produksi telur ayam dipengaruhi oleh cuaca ekstrem yang mengakibatkan ayam menjadi stres, dan susah untuk bertelur. Sehingga para peternak harus membeli vaksin dan juga obat-obatan,” ujarnya.
Tak hanya faktor cuaca, faktor kenaikan harga pakan ayam juga sangat mempengaruhi. Dengan adanya kenaikan harga pakan, tentu sangat berdampak pada para peternak ayam petelur.
“Apalagi sekarang harga pakan sedang melambung dan permintaan telur ayam di pasaran berkurang. Sehingga keuntungan peternak ayam saat ini tidak sebanding harga pakan,” ujarnya.
Baca Juga:Tercatat Ada 28 Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan di KBB, Program Geprak Dorong Masyarakat Berani LaporKang Hengki Kurniawan: Jangan Takut Bermimpi untuk jadi Atlet di KBB
Namun tidak membuat Rizky patah semangat dalam menjalani usahanya. Walapun saat ini produksi ayam sedang menurun tetapi Rizky tetap optimis dalam menekuni usahanya.
“Ya namanya juga usaha pasti ada untung dan ruginya, jadi wajar saja kalau seperti itu. Tetapi kita jangan patah semangat dan mudah menyerah apalagi sebagai anak muda kita harus memiliki semangat besar dan tidak mudah putus asa dalam menjalani usaha,” ucap Rizky.(cdp/sep)