KARAWANG-Semakin maraknya gerakan radikalisme hingga masuk ke sekolah-sekolah, menjadi perhatian serius oleh semua kalangan. Mengingat, gerakan itu dapat memecah belah kebangsaan dan merongrong ideologi negara.
Terlebih akhir-akhir ini ramai pemberitaan terkait adanya dugaan 27 Sekolah terpapar paham Khilafatul Muslimin di Kabupaten Karawang.
Wakil Ketua III DPRD Kabupaten Karawang, Fraksi Partai PKB, Anggi Rosdiana angkat bicara. Ia mengatakan, paham radikalisme harus diwaspadai bersama. Apalagi, ideologi khilafah yang diusung, digaungkan untuk mengganti ideologi Negara Indonesia, yakni Pancasila.
Baca Juga:Sempat Dilaporkan Hilang Sejak 26 Mei, Gadis Diduga Diculik dan Disetubuhi di CianjurPelabuhan Patimban 90 Persen Masih Berkutat Dalam Ekspor Impor Kendaraan
Menurut Anggi, wawasan kebangsaan ini tidak diperkuat disekolah-sekolah, maka generasi muda Kabupaten Karawang akan mudah dimasuki oleh paham atau ideologi-ideologi yang bisa merusak tatanan negara.
“Ini ancaman serius, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) juga stakeholder terkait, harus mewaspadai adanya indikasi gerakan radikal yang diduga mulai masuk ke sekolah-sekolah,” kata Anggi.
“Lakukan terus sosialisasi dan pecegahan, tanamkan terus kepada sekolah-sekolah pilar-pilar kebangsaan rasa cinta kepada tanah air,” katanya.
Ia juga meminta agar para orang tua lebih selektif, dalam memilih lembaga pendidikan bagi anak-anak mereka. “Bukan hanya Disdikpora saja, orang tua juga harus bisa selektif dalam memilih sekolah bagi putra putrinya. Memilih sekolah yang memang benar-benar aman dari paham-paham radikal,” ucapnya.
Tidak hanya Pemkab Karawang , menurut Anggi, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Karawang juga harus turut berperan aktif. “DPRD juga harus berperan aktif mensosialisasikan, pada saat turun kepada warga masyarakat daerah pemilihannya (Dapil) terkait bahaya nya paham radikalisme. Bisa melalui kegiatan reses ataupun dalam musyawarah pembangunan,” tandasnya.(use/vry)