SUBANG-Presdir PT Pelabuhan Patimban Internasional (PPI) Fuad Rizal mengungkapkan, dalam satu bulan ada sekitar 13.000 unit kendaraan yang diekspor melalui Pelabuhan Patimban. Hal tersebut disampaikan Fuad saat ditemui Pasundan Ekspres pada Kamis (16/6). Dia juga menyebut, operasional Pelabuhan Patimban sampai sekarang 90 persen masih berkutat dalam ekspor impor kendaraan saja.
“10 persennya alat berat. Masih sektor otomotif saja. Tahun 2024, kita targetkan untuk terminal peti kemas bisa rampung,” katanya.
Pada kesempatan itu, Fuad memaparkan aktivitas di Pelabuhan Patimban tidak berbeda dengan pelabuhan lain yang ada di Indonesia. Hanya saja dengan dibangunnya Pelabuhan Patimban ini bertujuan untuk mendekatkan ke kawasan industri saja.
Baca Juga:Empat Santri Ponpes Granada 2 Kasomalang Ikuti Kejuaraan Tenis Meja Internasional Bali OpenMengenal Lebih Dekat dengan Kasat Binmas Polres Subang AKP Priyanto
“Setiap kapal itu, sebenarnya kan bisa datang ke pelabuhan mana saja. Jika ada pelabuhan yang lebih dekat ke kawasan industri, itu kan bisa langsung menekan biaya produksi,” katanya lagi.
Saat ini, yang penting dilakukan oleh Pemda Subang kata Fuad adalah bagaimana caranya menarik investor untuk membangun kawasan industri di Subang.
“Kan Pelabuhannya sudah ada. Kalau buat kawasan industri di dekat pelabuhan, pasti kan ongkos logistiknya jauh lebih murah,” tambahnya.
Pelabuhan ini, kata Fuad, kuncinya hanya dua, alat yang efisien, dan cara kerja yang efisien juga. Proses kegiatan bongkar muat waktunya bisa cepat. Pemilik barang dan kapal tidak menunggu lama.
“Maka kita juga sedang cari patner operator untuk yang bisa begitu, karena kita Pelabuhan baru yang ekosistemnya itu baru akan dimulai. Kalau kita bisa lebih efisien cara kerjanya dan kompetitif, apalagi lokasinya strategis itu saya yakin kita bisa tumbuh cepat,” tandasnya.(idr/vry)