Masukkan air dalam toples. Atau jeriken. Jangan penuh. 60 persennya saja. Masukkan gula. Banyak. Mahal? Agar tidak terlalu mahal, pilih saja gula molase. Tidak boleh gula pasir, karena sudah mengandung kimia. Gula aren dan gula tebu ok.
Lalu masukkan kulit buah. Atau ampasnya. Boleh jeruk, nanas, pepaya, pisang atau buah apa saja. Kalau tidak ada sampah buah bisa juga sampah sayuran.
Rumusnya: air 10 gelas, sampah organik 3 gelas, gula 1 gelas: 10-3-1. Atau, katakanlah wadahnya berkapasitas 10 liter. Berarti cukup diisi 6 liter air, 600 gram gula, dan 1.800 gram sampah organik
Baca Juga:Nikita Mirzani Ingin Jual Rumah dengan Harga 15 Miliar, Ini AlasannyaSepak Terjang Zahra Muzdalifah, Bidadari Sepakbola Idaman Lelaki
Airnya, kalau bisa air sumur. Atau air sungai yang bersih. Jangan air dari kran yang sudah diberi kaporit itu.
Selesai. Tutuplah rapat-rapat. Biarkan. Selama 3 bulan.
Setelah 90 hari itu buka tutupnya. Keluarkan kulit buah atau sampah sayur yang masih seperti wujud semula. Jangan dibuang. Itu bisa dilembutkan untuk pupuk tanaman Anda.
Airnya itulah yang disebut Eco Enzyme.
Bisakah pakai toples kaca? Tidak bisa. Kaca itu akan pecah. Tidak kuat menerima tekanan gas dari dalam. Ini kan proses fermentasi. Gas yang keluar dari sampah organik tadi sangat banyak.
Air Eco Enzyme itu adalah ”indukan”. Tidak langsung digunakan. Anda bisa mencampur satu gelas Eco Enzyme itu dengan 100 gelas air biasa. Hemat. Khasiatnya masih sangat bagus. Bahkan 1 gelas eco Enzyme bisa dicampur 400 gelas air.
Tujuan awal penemuan Eco Enzyme ini untuk ‘menghidupkan’ kembali tanah-tanah mati. Yakni tanah yang sudah hilang kesuburannya. Itu akibat terlalu lama diberi pupuk kimia terus menerus: urea, NPK dan sebangsanya.
Tujuan utama yang lain adalah untuk memperbaiki lingkungan yang hancur akibat aliran air dari kamar mandi Anda.
Air buangan Anda itu – -juga dari rumah saya– terlalu banyak mengandung sisa-sisa sampo, deterjen dan sabun. Lalu masuk ke parit. Mengalir ke sungai. Merusak lingkungan.
Baca Juga:HUT Kabupaten Bandung Barat, Bangkit Berjuang Bersama Bangun Daerah, Ikhtiar Meningkatkan Kesejahteraan MasyarakatDukungan Anggaran dari Pemkab Bandung Barat Hingga Kerjasama Program Donor BISA, Untuk Penanganan StuntingÂ
Maka, sebaiknya, lantai kamar mandi itu sering disiram dengan cairan Eco Enzyme 1 x 100. Dua kali sehari.
Demikian juga dapur. Khususnya tempat cuci piring. Dan tempat cuci baju. Agar air buangan Anda yang bersabun itu tercampur dengan Eco Enzyme. Cairan alam itu bisa menetralkan sisa kimia.