Nia memiliki 3 anak, satu di antaranya sudah menikah. Adapun Salsa adalah anak ketiga. Suami Nia bekerja sebagai petani dan pekerjaan serabutan lainnya. Nia tidak ingin kembali bekerja di luar negeri karena kondisi fisik Salsa yang kian mengkhawatirkan.
“Saya kapok,” kata Nia saat ditanya adakah keinginan kembali bekerja di luar negeri. Salsa diketahui mengidap gangguan jantung sejak berusia 3 tahun. Ia sering terlihat terengah-engah saat bernafas, tidak bisa bermain seperti anak lainnya karena ia akan merasa lemas apabila terlalu banyak beraktifitas.
Dalam pemeriksaan ke Puskesmas, terdapat flek pada jantung Salsa. Karena tidak mendapatkan perawatan intensif, Salsa pernah mengalami demam tinggi, mulut dan kuku membiru, serta kesulitan bernafas saat usia 5 tahun. Ayahnya memeriksakan Salsa ke Rumah Sakit dengan memanfaatkan layanan kartu BPJS berbayar setiap bulannya.
Baca Juga:Diskominfo Subang Belum Tahu Soal Migrasi TVBanyak Perempatan Tak Dilengkapi Marka Jalan di Subang, Ini Kata Kadishub
Dokter menyatakan bahwa Salsa harus segera diberikan tindakan operasi. Namun, karena kurang lengkapnya peralatan medis di RS, dokter menyarankan Salsa dirawat secara intensif di RS Jakarta dengan peralatan memadai. Terkendala biaya, membuat proses perawatan Salsa tidak berlanjut, terlebih setelah iuran BPJS tidak terbayar.
Saat ini perkembangan fisik Salsa kurang optimal. Berat badannya kurang, sering merasa lemas, dan tidak bisa beraktifitas secara maksimal tanpa bantuan orang lain.
Tindakan selanjutnya, Sentra Handayani juga akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait agar Salsa tetap dapat memperoleh pendidikan meski dengan kondisi dan keterbatasan yang dimilikinya. (rls)