“Kita ini betul-betul penny wise, pound foolish,” kata Tini.
Tunggu.
Pemerintah sudah berniat memperbaiki semua itu. Sudah ada program yang disebut percepatan ekspor. Setelah melarang, kini mempercepat. Dampak pelarangan itu begitu cepat. Dampak percepatan itu begitu lambat.
Dua jalur percepatan tadi menemukan realitas baru: harga internasional yang turun. Impor India menurun 10 persen. Mungkin kecewa pasokan tersendat akibat larangan ekspor dulu. Ia pindah ke sumber lain. Misalnya minyak kedelai. Atau jagung. Atau bunga matahari.
Atau mencari CPO ke negara lain.
Malaysia sudah kembali menerima TKI sawit dari Indonesia. Dalam jumlah besar. Untuk menaikkan produksi.
Baca Juga:Catatan Harian Dahlan Iskan: Merdeka HueyInvestasi di Cluster Neo Casa, Pengembang Beri Berbagai Kemudian untuk Pencari Properti
Perang di Ukraina memang masih seru. Mungkin baru reda setelah Presiden Jokowi ke Rusia. Siapa tahu: yang datang ini Ketua G-20.
Tapi harga minyak kedelai di Amerika memang sudah turun. Sampai 3 persen. Jangan-jangan sudah mulai resesi. Dan itu bisa jadi pukulan ketiga bagi eksporter. (Dahlan Iskan)