SUBANG-Pelanggan Perumda Tirta Rangga Subang yang mencapai 48.000 harus bersiap menerima layanan terbaru. Water mater akan migrasi ke arah digitalisasi. Nantinya pelanggan baru bisa menikmati air setelah melakukan pembayaran.
Layanan itu akan dilakukan dalam waktu dekat ini secara bertahap. Rencananya layanan itu baru akan diberlakukan di salah perumahan di perkotaan.
Direktur Umum Perumda Tirta Rangga Subang Ujang mengatakan, water meter akan diganti oleh alat pembaca meter metode token. Sehingga pelanggan yang ingin menikmati air harus membayar terlebih dahulu (prabayar).
Baca Juga:Anggaran Porprov Jawa Barat, Usulan Rp75 M Dirasionalisasi Rp36 MBeragam Skenario Presidensi G20 Indonesia Dukung Pemulihan Ekonomi Global
“Metode ini tentunya bertahap tidak langsung bisa dilakukan dengan serentak keseluruhan pelanggan,” ungkapnya kepada Pasundan Ekspres, Selasa (28/6).
Water meter dibaca secara manual. Biasanya petugas pencatat meter air datang ke rumah-rumah. Ke depan aktivitas itu tidak akan dilakukan lagi.
“Nah secara tidak langsung memang ini menghemat, efesien dan juga bisa menghindari kebocoran penagihan, karena untuk penggunaan air harus membeli token dulu,” jelasnya.
Dalam proses migrasi tersebut Perumda Tirta Rangga harus menyiapkan anggaran yang besar. Satu water meter manual harganya Rp300 ribu sementara dengan alat sistem token mencapai Rp1,3 juta.
Catatan Perumda Tirta Rangga Subang saat ini tunggakan pelanggan mencapai Rp600 jutaan. Untuk menyelesaikan tagihan tersebut menggandeng Kejaksaan Negeri Subang melalui bidang datun. “Alhamdulilah kita sudah kerja sama dengan pihak Kejari Subang untuk penagihan tunggakan, karena tunggakan yang ada sudah lama tidak ada pembayaran,” pungkasnya.(ygo/ysp)