BANDUNG BARAT-Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat, Hengki Kurniawan menegaskan, pihaknya terus berupaya merealisasikan seluruh program demi kesejahteraan masyarakat.
Ia menjelaskan, pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir ini menyebabkan program tidak berjalan maksimal. Pasalnya, sejumlah anggaran dialihkan untuk penanganan Covid-19.
“Dua tahun terakhir anggaran terefocussing untuk penanganan Covid-19 yang melanda KBB. Alhamdulillah saat ini kasus di kita terus melandai,” katanya, Rabu (29/6).
Baca Juga:Berantas Rokok Ilegal, Bea Cukai Tasikmalaya Lakukan SosialisasiTerminal Dago Terancam, Akibat Terjadi Sengketa Lahan di Dago Elos
Dia menambahkan, usai pandemi Covid-19 melandai pihaknya mulai kembali merealisasikan sejumlah program pembangunan yang tertunda.
“Pembangunan infrastruktur di wilayah selatan terus berlangsung dan juga pembangunan alun-alun Cililin. Hal itu demi kesejahteraan masyarakat karena roda ekonomi berjalan baik,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, sejumlah program yang berpihak kepada “wong cilik” seperti UMKM, pencairan insentif guru ngaji, rutilahu dan yang lainnya bertahap direalisasikan.
“Insentif guru ngaji pada tahun 2021 didistribusikan untuk 10.000 guru ngaji masing-masing Rp300 ribu rupiah jadi totalnya Rp3miliar. Begitu pun untuk tahun 2022 anggarannya sama Rp3 miliar,” katanya.
Sementara itu, untuk menggeliatkan ekonomi melalui koperasi pihaknya menganggarkan anggaran pada tahun 2021 sebesar Rp 6,5 milliar lebih untuk 212 koperasi.
“Nah kalau untuk tahun 2022 kita alokasikan untuk 219 koperasi sebesar Rp6,9 miliar,” katanya.
Hengky menyebut, sejumlah event besar yang digelar merupakan upayanya untuk mendongkrak perekonomian masyarakat Kabupaten Bandung Barat.
Baca Juga:Hadiri Pelepasan Siswa SMK Bandung Barat, Hengki Kurniawan Ajak Lulusan SMK/SMA BerwiraswastaCara Menambah dan Menjaga Vitalitas Pria, Konsumsi Daun Ini, Wanita Menyukainya
“Seperti HUT KBB kemarin, selain memberikan hiburan kepada masyarakat kegiatan itu juga outputnya jelas. Para UMKM mendapatkan omzet sampai Rp 3,5 miliar,” katanya.
Selain itu, pihaknya pun melibatkan para anak muda asli Kabupaten Bandung Barat pada event tersebut yang selama ini pelaku ekonomi kreatif terdampak oleh pandemi Covid-19.
“Musisi muda KBB pun kita libatkan, malahan kita beri honor manggung,” katanya.
Ia menegaskan, pihaknya bakal terus menjalin komunikasi yang baik dengan para sponsor. Hal tersebut dilakukan guna meminimalisir anggaran untuk event besar.
“Walaupun kita mendatangkan artis nasional tapi kita tidak perlu mengeluarkan APBD. Tentunya kualitas event akan terus diperbaiki,” katanya.(rls/sep)