Ternyata tembakan itu tidak dari muka, samping atau belakang. Tembakan itu dari atas. Yakni dari atap bangunan di jalan utama kota Highland Park.
Pelakunya, itu tadi, anak berumur 21 tahun. Ia menggunakan senjata laras panjang semiotomatis: Smith & Wesson M&P15. Tidak sama, tapi sejenis dengan yang digunakan remaja 21 tahun yang menembaki anak-anak SD di Uvalde, Texas bulan lalu.
Si remaja di Highland Park tidak mengincar siapa pun. Semua saja.
Baca Juga:Jokowi: Kemandirian Pangan untuk Penuhi Kebutuhan Asupan GiziMasyarakat Sulit Beli Rumah, Tingkat Suku Bunga Cukup Tinggi
Sebanyak 30 peluru ia muntahan dari senjata itu. Ia pasang lagi rangkaian peluru berikutnya. Ia muntahan lagi. Semua 60 peluru. Habis. Lalu turun tergesa-gesa dari atap. Juga lewat tangga darurat di belakang bangunan.
Nama remaja itu: Robert Crimo Jr. Nama lengkapnya: Robert Bobby Crimo III. Ia tinggal di sebuah apartemen milik bapaknya di tengah kota itu. Di sana, anak umur 21 tahun sudah malu tinggal bersama orang tua.
Crimo membeli senjata itu secara sah. Ia memenuhi syarat untuk membeli senjata seperti itu.
Ayahnya ikut memberikan rekomendasi saat Crimo membeli senjata. Sang ayah bukan orang biasa. Ia terkenal di kota kecil itu. Dalam Pilwali tahun 2019, sang Ayah maju sebagai calon wali kota. Ia kalah oleh Nancy Rotering –calon dari Partai Demokrat yang maju lagi untuk periode ketiga.
Sang Ayah juga punya toko roti di tengah kota itu: Bob’s Deli. Itulah salah satu tempat nongkrong populer warga kota. Sambil menikmati keindahan dan keeleganan kota Highland Park.
Kota ini istimewa. Inilah salah satu kota teraman di Amerika. Belum pernah ada korban penembakan satu pun selama lebih 70 tahun terakhir.
Highland Park memang kota pilihan. Letaknya di pinggir danau Michigan. Jaraknya hanya 30 menit dari kota besar Chicago. Ke arah utara. Ke arah Milwaukee. Kapan-kapan, kalau Anda ke Milwaukee harus mampir di kota ini.
Baca Juga:Tren Investasi Pasar Modal, 60 Persen dari Kaum MilenialGencarkan Pelatihan Kompetensi, Pemkot Bandung Targetkan Penurunan 4.600 Jiwa Pengangguran
Highland Park itu di tanah datar. Tidak di pegunungan. Penduduknya hanya 30.000 orang. Hampir semuanya kulit putih.
Awalnya memang ada semacam kesepakatan: hanya mau jual rumah ke orang kulit putih. Terutama Yahudi. Agar ketenteraman kota terjamin.