SUBANG-Di Desa Sanca Kecamatan Ciater Kabupaten Subang yang berjarak sekitar 23 kilometer dari pusat kota Subang, terdapat kampung adat di Kabupaten Subang yang bernama Kampung Adat Banceuy. Kampung Banceuy nan asri itu kini dikembangkan sebagai desa wisata berbasis budaya setempat dan konservasi alam.
Di sini para pengunjung selain dapat menikmati alam nan asri, berjalan di pematang sawah, menyusuri air terjun, belajar menanam padi dan tanaman-tanaman lain, serta juga dapat memperoleh suguhan kesenian, upacara adat dan atraksi budaya Subang.
“Di Kampung Banceuy ini Pabrik AQUA Subang berkolaborasi dengan pemerintah daerah, kelompok tani, penyuluh pertanian, forum homestay, dan masyarakat setempat melakukan pengembangan ekowisata.
Baca Juga:Catatan Harian Dahlan Iskan: Pagi BatuSMK 45 Lembang Cetak Lulusan Terbaik, 66 Persen Sudah Bekerja
Antara lain, pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial, budaya, ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan Pendidikan berdasarkan pada nilai-nilai lokal,” ungkap Koordinator CSR Pabrik AQUA Subang Rany Juliani.
Sejak tahun 2016,Pabrik Aqua Subang berkolabarasi dengan masyarakat setempat dan berbagai pihak terkait lainnys, melakukan inovasi untuk mengembangkan Kampung Banceuy ini menjadi desa wisata.
Dimulai dengan pemberdayaan kapasitas masyarakat untuk dapat mengelola Kampung Banceuy ini menjadi desa wisata. Kemudian ditindaklanjuti dengan berbagai pelatihan, antara lain peningkatan keterampilan event management, hospitality, manajemen agrowisata, keterampilan digital content, pelatihan pengembangan produk UMKM.
“Hingga saat ini Pabrik AQUA Subang bersama masyarakat di Subang Selatan telah melakukan penanaman 248.560 pohon, pembuatan 90 sumur resapan, 5.644 lubang biopori, 1840 rorak, 18 penampung air hujan, rumah bibit, sarana akses wisata, sarana air bersih, saung kelompok, wisata mina padi, dan pembangunan galeri oleh-oleh,” tambah Rany Juliani.
Suasana pedesaan yang sejuk, damai, dan nyaman ini membuat banyak siswa-siswi SMU dan mahasiswa tertarik berkunjung ke Kampung Banceuy.
“Banyak siswa-siswi dan mahasiswa datang dari berbagai kota menghabiskan waktu beberapa hari dengan menginap di rumah-rumah penduduk yang difungsikan menjadi homestay. Mereka belajar menanam padi dan mengembangkan tanaman-tanaman lain terkait dengan tugas di sekolah atau untuk mahasiswa sekaligus melakukan KKN,” kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Rohana Odang yang akrab disapa Kang Odang.