Melalui forum G20 mempersiapkan kualitas SDM perempuan guna mendorong kewirausahaan di masa depan. Kemampuan adaptasi tinggi, kompetitif, berjiwa entrepreneur, dan berkarakter sebagai prasyarat utama yang perlu dimiliki oleh generasi muda.
Sebagai wujud kehadiran negara bagi perempuan, presidensi G20 Indonesia mengusung penciptaan ruang yang inklusif, adil, dan setara bagi perempuan baik dalam urusan rumah tangga, ekonomi, hingga perlindungan bagi pekerja migran perempuan. Sejumlah program pemerintah untuk pemberdayaan perempuan telah bergulir, seperti Progran Keluarga Harapan (PKH) untuk meningkatkan inklusi keuangan hingga pelatihan wirausaha bagi perempuan.
Pada presidensi G20, W20 adalah engagement group yang mewakili suara perempuan dalam hal kesetaraan gender di ruang publik, kesehatan, pemberdayaan ekonomi perempuan, serta pertahanan terhadap perempuan disabilitas dan perempuan pedesaan. Di bawah koordinasi W20, Indonesia membawa isu penting mengenai peran perempuan khususnya di masa krisis pandemi, ekonomi, dan perubahan iklim. Perempuan memiliki resiliensi tinggi untuk pulih dari pandemi.
Baca Juga:BPJS Ketenagakerjaan jadi Perwakilan Indonesia di ARAWagub Jabar: Pertumbuhan Ekonomi Mulai Bergerak dan Meningkat
Program pemerintah yang sudah berjalan terkait isu ini, yaitu: bantuan permodalan melalui PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera), pelatihan kewirausahaan perempuan, pelatihan pemasaran digital bagi wirausaha perempuan, program BERJARAK (Bersama Jaga Keluarga Kita), program keluarga harapan (PKH), dan program sembako.
Saat berdiri tahun 2015, W20 mendorong komitmen negara G20 untuk mengurangi kesenjangan gender dalam partisipasi angkatan kerja sebesar 25% di tahun 2025. Langkah tersebut dilakukan melalui pemberdayaan dan inklusi ekonomi perempuan melalui UMKM untuk pembangunan berkelanjutan, dengan teknologi sebaga enaber.
Saat ini terdapat 41,6 juta jumlah UMKM perempuan Indonesia berdasarkan data yang dirilis pada laman g20.org. Terdapat 2,4 juta pengusaha perempuan penerima KUR dengan total bantuan US$ 17,8 miliar. Ada 63,5 % penerima program membina ekonomi keluarga sejahtera (Mekaar) khusus pengusaha perempuan mikro dan ultra mikro dengan dana US$ 1,1 miliar. Terdapat 4,53 juta UMKM milik perempuan masuk ke ekosistem digital selama pandemi.
Berdasarkan uraian di atas, bisa membentuk komitmen memberantas diskriminasi dalam memajukan pertumbuhan inklusi ekonomi UMKM perempuan, peningkatan akses bagi perempuan, serta integrasi respon yang setara dalam deklarasi pemimpin G20. Semoga hasil gelaran tersebut benar-benar mendatangkan manfaat nyata khususnya bagi ekonomi inkulisif bagi perempuan.(*)