Tiga pemikiran Ki Hajar Dewantara Pertama, bahwa setiap anak itu istimewa. Beberapa kali beliau menjelaskan bahwa anak bukanlah kertas kosong. Anak mempunyai kodratnya sendiri, yang tidak bisa diubah oleh pendidik. Pendidik hanya bisa mengarahkan tumbuh kembangnya kodrat tersebut. Kedua, belajar bukanlah proses memasukkan pengetahuan ke dalam diri anak. Belajar adalah proses membentuk pengetahuan, mengkonstruksikan pemahaman. Ki Hajar Dewantara sering menggunakan metafor tumbuhan untuk melukiskan proses belajar yang dialami seorang anak.
Belajar bukan menanamkan pengetahuan, tapi menumbuhkan potensi anak. Pendidik tidak bisa mengubah kodrat anak, pendidik hanya mengarahkan tumbunya kodrat tersebut. Ketiga, Ki Hajar Dewantara menekankan pentingnya peran keluarga dalam pendidikan anak. Keluarga adalah pusat pendidikan. Orangtua mungkin bisa mendelegasikan pengajaran pada kaum ahli, tetapi pendidikan anak tetaplah menjadi tanggung jawab orangtua. Peran orangtua tidak tergantikan oleh sekolah. (*)