Oleh: Dimas Wibhisono
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta
Keluarga mahasiswa pecinta alam (KMPA) Giri Bahama, Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melakukan pemetaan rencana jalur pipa air bersih untuk masyarakat Dukuh Munthuk, Desa Senden, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. KMPA Giri Bahama menerjunkan tujuh personil yang dibagi menjadi tiga tim untuk memetakan jalur yang akan dipasang pipa bersih untuk masyarakat.
“Kami dari KMPA Giri Bahama bekerjasama dengan Sahabat Muslim Surakarta (SMS) telah melakukan pemetaan untuk pemasangan jalur pipa bersih. Diperkirakan pemasangan pipa yang akan dilakukan oleh KMPA Giri Bahama dan Sahabat Muslim Surakarta (SMS) beserta masyarakat dengan panjang pipa sekitar 10 km dari sumber air sampai ke tempat penampungannya,” ujar ketua umum KMPA Giri Bahama, Sarwoto.
Ia mengatakan, bahwa salah satu ilmu yang dipelajari di fakultas geografi yaitu tentang pemetaan. Namun di KMPA Giri Bahama, ilmu pemetaan dikembangkan tidak hanya pemetaan permukaan tanah tapi juga ada pemetaan gua atau pemetaan sungai bawah tanah. Mendasari hal tersebut KMPA Giri Bahama selalu diminta bekerja sama dengan berbagai pihak untuk melakukan pemetaan seperti yang dilakukan pada minggu ini. tim dari KMPA Giri Bahama yang terdiri dari tiga personil wanita dan empat orang laki-laki telah melakukan pemetaan rencana pemasangan pipa air bersih di Dukuh Munthuk.
Baca Juga:Imbang Lawan Bhayangkara FC, Rene Albert Akan Evaluasi Kekurangan PersibGejala Ringan, 101 Warga Kabupaten Bandung Barat Terpapar Covid
Personil yang sudah terlatih di berbagai Medan langsung bergerak memetakan Medan yang akan digunakan jalur pipa air bersih. Tiga Srikandi dari KMPA Giri Bahama memiliki tugas yang sama yaitu memetakan lokasi-lokasi jalur pipa yang tidak terlalu sulit, sedangkan medan berat dilakukan oleh laki-laki. Kegiatan tersebut sebagai salah satu bentuk pengabdian masyarakat dan sebagai pengaplikasian ilmu secara langsung yang didapat pada Saat kuliah.
“Kendala yang di hadapi pada saat memetakan jalur pipa salah satunya yaitu vegetasi cukup lebat, jadi jalur lama yang sudah di petakan tertutup vegetasi. Bahkan ketiga srikandi KMPA Giri Bahama sempat terjebak di atas bukit akibat badai, sedangkan jalur untuk turun longsor dan jembatan penyeberangan putus, namun hal terebut dapat di atasi sehingga tim tidak ada yang terluka” ujar ketua umum KMPA Giri Bahama, Sarwoto.(*)