SUBANG-Sebanyak 1.169 ekor hewan ternak di Subang terjangkit penyakit mulu dan kuku (PMK). Dari jumlah itu sebanyak 1.108 ekor yang sembuh, 15 ekor mati, 41 ekor potong paksa, dan yang masih beresiko sebanyak 5 ekor.
Hal itu dikatakan Sekda Subang, Asep Nuroni saat menerima kunjungan dari Kemendagri di Kantor Bupati, Kamis (28/7). Menurut Sekda, kondisi yang memang cukup mengkhawatirkan bahkan bersamaan dengan naiknya kembali kasus pandemi Covid-19 yang mulai signifikan.
Penyakit mulut dan kuku (PMK) adalah penyakit infeksi virus yang bersifat akut dan sangat menular. Penyakit ini menyerang semua hewan berkuku belah/genap, seperti sapi, kerbau, babi, kambing, domba termasuk juga hewan liar seperti gajah, rusa dan sebagainya.
Baca Juga:Naskah Akademik Baru Masuk, DPRD Segera Bahas Raperda Kawasan IndustriBaznas Subang Akan Segera Miliki Klinik Lanjut Usia dan Rumah Singgah
“Untuk menanggulangi kasus tersebut, pada tanggal 23 Juni 2022 Kabupaten Subang mendapatkan 5500 dosis vaksin pertama yang diberikan oleh Kementerian Pertanian melalui Balai Veteriner Subang yang langsung disalurkan pada tanggal 24 Juni 2022. Kemudian terdapat penambahan sebanyak 3000 dosis pada tanggal 7 Juli dan 2000 dosis pada tanggal 22 Juli 2022, jadi total dosis yang sudah di terima sebanyak 10.500 dosis,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Pasundan Ekspres.
Dia berharap dengan vaksin tersebut dapat mencegah meluasnya penyebaran dan memutus mata rantai penularan virus PMK.
Dia menjelaskan, tim satgas PMK pun sudah secara masif untuk menangani PMK dan menyalurkan vaksin tersebut, tim satgas terdiri dari 7 orang Medik veteriner / dokter hewan, dan 40 orang paramedis.
Direktur Sinkronasi Urusan Pemda II Bangda Kemendagri, Iwan Kurniawan menyampaikan, agenda kunjungannya ke Jawa Barat termasuk Kabupaten Subang yakni memonitoring dan koordinasi penanganan PMK serta meninjau langsung ke lapangan di peternakan rakyat.
Dalam kesempatan itu dilakukan diskusi penanganan PMK perihal percepatan vaksinasi, pemotongan bersyarat hingga penggunaan anggaran BTT yang dilakukan bersama tim satgas PMK Daerah Kabupaten Subang.(ysp)