Saya tiba lebih dulu di Takeran. Mas Tomy tiba ketika saya sudah selesai rapat. Kami pun langsung balik ke Surabaya. Saya lihat layar di mobil: tinggal 160 km. Pasti tidak cukup. Saya lihat di Google: jarak Takeran-Surabaya 180 km.
Lanjut. Jalan terus. Will be, will be. Mungkin bisa charging di rest area dekat Mojokerto.
Benar. Sampai menjelang rest area (Km 695) itu tinggal 30 km. Pasti tidak cukup. Ternyata tidak ada charging di situ.
Baca Juga:Sebanyak 80.547 Ton Padi Diprediksi Akan Dipanen Saat Puncak Panen Padi di Kabupaten Purwakarta30 Persen Pemilik Kendaraan di Kabupaten Bandung Barat Menunggak Pajak Kendaraan, Samsat: Manfaatkan Program Pemutihan
Mas Tomy minta saya duluan ke Surabaya. Agar tidak menunda rapat. Ia tetap di rest area. Ia akan cari jalan untuk mengatasinya.
Mas Tomy pun telepon kantor PLN Mojokerto. Tidak punya fasilitas charging. Ia juga telepon Hyundai. Sebenarnya Hyundai punya mobil charging. Bisa bergerak ke mana pun. Mau juga membantu yang bukan Hyundai.
Mas Tomy diminta memotret colokan listrik Tesla. Ternyata colokan Hyundai dan Tesla berbeda.
Gagal.
Mas Tomy ingat Pria Disway yang satu ini: Mas Warijan. Tinggalnya di luar kota Mojokerto. Warijan juga ingat sesuatu. Saya pernah minta agar kantor harian Radar Mojokerto membuat colokan listrik yang bisa untuk Tesla. Saya pernah menggunakannya. Waktu itu teman-teman PLN Mojokerto yang mengerjakannya.
Lega. Mas Tomy siap-siap meninggalkan rest area. Dengan modal ingatannya: masih sisa listrik 30 km.
Begitu layar menyala Mas Tomy terpana: tinggal 20 km. Lanjut. Go! Spekulasi.
Mas Tomy pun memilih exit terdekat: di Mojokerto Barat. Listrik tinggal untuk 5 km.
Baca Juga:Kang Hengki: Mahasiswa dapat Memberdayakan Ekonomi MasyarakatBuka Kafe Bernuansa Alam Hutan Pinus di Subang, Termotivasi Ingin Mandiri hingga Buka Lapangan Kerja
Lanjut. Spekulasi. Sampai jembatan masuk kota Mojokerto listrik habis. Sama sekali. 0 km. Padahal kantor Radar masih sekitar 10 km lagi.
Untungnya mobil masih bisa jalan. Mas Tomy bertekad untuk jalan terus. Sampai benar-benar berhenti sendiri.
Kantor Radar Mojokerto pun kelihatan. Tesla masih bisa jalan. Sampai pun tiba di halaman Radar. Yeeeiiiii. Aman.
Mas Tomy nunut mengerjakan Disway edisi cetak di kantor Radar milik Jawa Pos. Sambil menunggu isi listrik. Semoga pimpinan Jawa Pos tidak membaca Disway pagi ini.(Dahlan Iskan)