SUBANG-Bangunan megah yang berdiri di jalur jalan D Kartawigenda, merupakan bangunan pengecekan kesehatan dan laboratorium. Namun untuk operasionalnya masih minim.
Hal tersebut dikarenakan, reagen untuk pemeriksaan hematologi masih minim. Belum lagi tidak adanya meubeuler dan pendukung lainnya.
Labkesda Kabupaten Subang yang dibangun dengan anggaran Rp8,8 miliar dari dana APBN, ditarget Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp40 juta di tahun 2022.
Baca Juga:Beras Premium BUMD Masuk Grand Yogya, Bupati Subang Siap Jamin KualitasKunjungan Menteri Pertanian Disambut Baligo Aduan Program Upland Manggis
Kepala UPTD Laboratorium kesehatan daerah (Labkesda) Kabupaten Subang Euis Safarina S.SI mengatakan, pasca dibangunnya Labkesda untuk pemeriksaan dan pengecekan selalu ada, namun tidak terlalu banyak. Mulai dari pengecekan darah ataupun lainnya. “Kita kerjasama dengan pihak Badan Keuangan Aset Daerah (BKAD) untuk pegawainya dilakukan pengecekan dan pemeriksaan kesehatan beberapa waktu yang lalu. Artinya untuk pelayanan selalu ada,” katanya.
Kendalanya, Euis menjelaskan, untuk di Labkesda Kabupaten Subang minim Reagen untuk mengecek darah, termasuk PCR. Hal tersebut dikarenakan untuk anggaran di Labkesda sendiri sangat minim. Bahkan sangking minimnya, hanya cukup untuk membayar air dan listrik kantor saja. “Nah ini, Keterbatasan anggaran menjadi kendala bagi kami,” ujarnya.
Selain terbentur dengan pembelian Reagen, pihaknya pun kebingungan karena sampai saat ini belum ada meubeuler. Antara lain, perabot, kursi, meja, kabinet dan lainnya. Labkesda sudah berupaya untuk mencari peluang untuk mendapatkan pendanaan untuk pengadaan tersebut. Mulai dari membuat proposal yang di kirimkan ke berbagai pihak, termasuk ke Kementerian Kesehatan. “Kita sudah berupaya untuk mencari pendanaan, pembuatan proposal pun kita lakukan,” ungkapnya.
Ketika disinggung mengenai target PAD, Euis menuturkan, Labkesda Kabupaten Subang ditarget untuk di tahun 2022 ini sebesar Rp40 juta. Bamun dari awal dibangun hingga sekarang, pencapaian untuk PAD baru sekitar 10 persen atau Rp4 juta.
“Itulah realita yang ada. Pencapaian kami untuk PAD baru Rp4 juta dari terbangun sampai sekarang, sedangkan targetnya mencapai Rp40 juta,” tuturnya.
Sebelumnya, Bupati Subang H Ruhimat mengatakan, keberadaan Labkesda Kabupaten Subang diharapkan bisa meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup. “Diharapkan Labkesda bisa mengembangkan diri menjadi sebuah laboratorium yang mandiri, inovatif, sehingga masyarakat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang mudah, murah dan terjangkau,” harapnya.(ygo/vry)